Keterampilan motorik halus adalah kemampuan untuk melakukan gerakan koordinasi antara mata dan tangan yang melibatkan otot-otot kecil.
Tanpa keterampilan motorik halus yang baik, beberapa anak bisa mengalami kesulitan dan merasa kurang percaya diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, menulis, mewarnai, menggunting, menggambar, bermain alat musik, memegang benda, atau memakai sepatu.
Mengapa bisa terjadi? Karena saraf otot tangan pada anak lemah dan kurang kuat, sehingga benda yang dipegangnya akan terasa berat atau tidak adanya stimulus dari otak untuk tau apa yang harus dilakukan.
Mengapa Melatih Motorik Halus Penting?
Perkembangan motorik halus yang baik sangat penting bagi anak-anak karena:
Perkembangan otak: Gerakan-gerakan halus merangsang perkembangan otak, terutama bagian yang berhubungan dengan koordinasi gerakan dan keterampilan kognitif.
Kesiapan sekolah: Kemampuan motorik halus yang baik akan membantu anak lebih siap untuk beraktivitas.
Kemandirian: Anak dengan motorik halus yang baik akan lebih mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, makan, dan membersihkan diri.
Meningkatkan rasa percaya diri: Dengan cara-cara yang tepat dan menyenangkan, anak dapat mengembangkan keterampilan dengan lebih efektif
Ada banyak cara untuk membantu anak mengembangkan motorik halus anak. Aktivitas yang dirancang untuk melatih keterampilan ini harus menyenangkan dan bervariasi agar anak tertarik dan termotivasi untuk berlatih. Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat dicoba:
Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk melatih motorik halus.
Aktivitas ini membantu anak belajar mengontrol gerakan tangan dan jari mereka serta meningkatkan koordinasi mata dan tangan.
Menggambar juga dapat memberikan stimulus imajinasi dan kreativitas anak yang penting untuk perkembangan kognitif mereka.
Berikan berbagai macam alat menggambar seperti pensil warna, krayon, dan spidol. Variasi alat ini akan membantu anak mengeksplorasi tekstur dan warna yang berbeda.
Ajak anak untuk membuat garis lurus, bentuk sederhana, atau meniru gambar yang lebih kompleks sesuai usia mereka.
Sediakan buku mewarnai dengan tema yang menarik bagi anak, seperti tokoh kartun favorit atau hewan agar anak lebih antusias dalam aktivitas ini.
Balok dan mainan konstruksi membantu anak belajar mengontrol gerakan tangan dan jari dengan lebih baik.
Permainan ini melibatkan perencanaan dan pemecahan masalah untuk perkembangan kognitif, sehingga sejak usia dini mereka diajak untuk berpikir kreatif dan strategis saat menyusun balok menjadi berbagai bentuk dan struktur melalui kreativitas dan imajinasinya sebagai keterampilan spasial.
Baca juga: Mengenal Manfaat Baby Gym: Rahasia Tumbuh Kembang Si Kecil
Menggunting dan melipat kertas adalah cara lain yang efektif untuk melatih motorik halus anak sejak masih kecil.
Aktivitas ini membantu anak belajar mengontrol gerakan tangan dan jari mereka dengan lebih presisi, sekaligus mengasah keterampilan visual-spasial mereka.
Mulailah dengan kertas yang mudah digunting dan berikan gunting yang aman untuk anak, agar mereka merasa nyaman dan percaya diri.
Ajari anak untuk menggunting garis lurus, zigzag, dan bentuk sederhana. Ini dapat meningkatkan ketelitian dan kontrol motorik mereka.
Atau bisa juga dengan membuat origami sederhana atau melipat kertas menjadi bentuk-bentuk dasar. Aktivitas ini dapat menjadi permainan kreatif yang merangsang imajinasi.
Bermain dengan lilin mainan adalah aktivitas yang menarik dan bermanfaat untuk mengembangkan motorik halus pada anak.
Anak dapat membentuk berbagai objek, yang melibatkan penggunaan jari dan tangan secara intensif, serta merangsang kreativitas mereka.
Para orang tua bisa memberikan arahan pada anak untuk membuat bentuk sederhana seperti bola atau ular, yang membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas jari mereka.
Ajak anak untuk menggunakan alat seperti pisau plastik atau cetakan untuk membuat setiap detail dengan ketelitian.
Banyak aktivitas sehari-hari yang bisa digunakan untuk melatih motorik halus. Melibatkan anak dalam tugas-tugas sederhana di rumah dapat memberikan latihan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan ini. Aktivitas sehari-hari juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tanggung jawab dan kemandirian.
Memasukkan kancing ke lubang dan mengikat tali sepatu, yang dapat memperkuat otot tangan dan meningkatkan koordinasi.
Mengupas buah atau sayuran dengan pengawasan orang dewasa, mengajarkan keterampilan hidup yang praktis.
Menyusun alat makan atau merapikan mainan, yang membantu anak belajar mengorganisir dan menyusun benda dengan baik.
Baca juga: Fisioterapi Untuk Mengatasi Keterlambatan Fungsi Motorik Anak
Kegiatan meronce manik-manik atau kancing ke tali dapat meningkatkan koordinasi mata-tangan dan kekuatan jari.
Puzzle adalah mainan yang sangat baik untuk melatih motorik halus dan kemampuan pemecahan masalah.
Memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain dengan sendok atau spons melatih koordinasi mata dan tangan.
Memotivasi anak untuk melatih motorik halus bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua dan pengajar di sekolah.
Ada beberapa cara untuk membuat aktivitas ini lebih menarik dan membuat anak merasa nyaman.
Ciptakan suasana yang santai dan menyenangkan, sehingga anak merasa senang untuk berlatih.
Berikan pujian dan dorongan setiap kali anak mencapai kemajuan. Pengakuan dari orang sekitar dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka.
Sediakan variasi kegiatan agar anak tidak mudah bosan.
Libatkan anak dalam memilih aktivitas yang mereka sukai. Ketika anak diajak bermain bersama, mereka cenderung lebih termotivasi untuk berpartisipasi.
Baca juga: Gangguan Sensori Integrasi - Jenis, Ciri, Faktor Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Perkembangan motorik halus pada anak berbeda-beda, namun secara umum dapat dibagi menjadi beberapa tahap:
Usia 0-1 tahun: Bayi mulai belajar menggenggam benda, memasukkan benda ke mulut, dan meraih benda yang bergerak.
Usia 1-2 tahun: Anak mulai bisa memegang pensil dan mencoret-coret, serta mencoba makan sendiri menggunakan sendok.
Usia 2-3 tahun: Anak mulai bisa menggunting kertas, membuka dan menutup resleting, serta memakai baju sendiri.
Usia 3-4 tahun: Anak semakin mahir menggambar dan menulis, serta bisa mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu.
Usia 4-5 tahun: Anak sudah bisa menulis dengan rapi, menggambar dengan detail, serta melakukan aktivitas lain yang membutuhkan koordinasi motorik halus yang baik.
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan dalam perkembangan motorik halus. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan neurologis, cedera, atau keterlambatan perkembangan.
Sebagai orang tua, wajar khawatir mengenai tumbuh kembang motorik halus anak, sebelum terlambat ada baiknya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis.
RSIA Kemang Medical Care memiliki layanan Optimum Child Growth and Development Program dari Klinik Tumbuh Kembang Anak.
Program ini dirancang untuk menangani berbagai gangguan tumbuh kembang, mulai dari faktor neurologis, cedera, atau masalah tumbuh kembang lainnya.
Untuk konsultasi dengan Tim Dokter Tumbuh Kembang Anak, silahkan mendaftar di sini atau melalui aplikasi KMC.
Sumber:
https://lmsspada.kemdiktisaintek.go.id/pluginfile.php/789838/mod_resource/content/1/Modul%20bab%201-9%20MK%20Pengembangan%20Fisik%20Motorik%20AUD.pdf. Diakses 30 Mei 2025.
https://napacenter.org/fine-motor-activities/. Diakses 30 Mei 2025.
https://www.naeyc.org/our-work/families/help-your-child-build-fine-motor-skills. Diakses 30 Mei 2025.