• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Laparoskopi - Manfaat, Jenis Operasi, Prosedur, dan Resiko

Laparoskopi adalah teknik pembedahan yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat pusar dengan ukuran 0,5 inchi atau sekitar 1,27 cm untuk kamera kecil yang terhubung dengan tabung panjang dalam perut pasien dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat saat melakukan diagnosa.

Kamera pada laparoskopi mengirimkan gambar organ dalam ke monitor, memungkinkan dokter untuk melihat dan mengoperasi tanpa membuka area tubuh yang luas. 

Tindakan medis ini memungkinkan dokter memeriksa dan mengobati gangguan perut atau panggul, seperti usus buntu, miom, kista, perlengketan, serta mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis sebelum melakukan tindakan medis lanjutan ataupun operasi besar.

Tujuan Laparoskopi 

Dilansir dari Cleveland Clinic dan penelitian dari MedlinePlus, Laparoskopi digunakan untuk membantu:

  • Pengangkatan Kista, fibroid, batu, polip, dan tumor kecil.

  • Biopsi.

  • Masalah pencernaan atau radang usus.

  • Gangguan saluran kemih.

  • Gangguan pada sistem reproduksi wanita, yang meliputi rahim, ovarium, dan saluran tuba, endometriosis, fibroid, dan kanker serviks.

  • Urologi.

  • Operasi Rekonstruksi.

  • Hernia.

  • Operasi Saluran Cerna.

Manfaat Laparoskopi

Laparoskopi menawarkan berbagai keuntungan dibandingkan bedah terbuka (laparotomi):

  • Presisi Tinggi: Dengan pembesaran dan visualisasi real-time, laparoskopi memungkinkan tindakan operatif yang lebih detail dan teliti, menghasilkan tingkat presisi yang tinggi.

  • Komplikasi dan Trauma Minimal: Prosedur ini mengurangi risiko komplikasi, pendarahan, dan trauma operasi.

  • Pemulihan Cepat: Pasien mengalami nyeri pasca-operasi yang lebih sedikit, masa rawat inap yang lebih singkat, dan pemulihan yang lebih cepat. Ini karena laparoskopi hanya memerlukan sayatan kecil, berbeda dengan laparotomi yang melibatkan sayatan besar dan pemisahan lapisan perut.

Jenis-Jenis Operasi Laparoskopi

Laparoskopi digunakan untuk berbagai keperluan, baik diagnostik maupun terapeutik. Berikut adalah beberapa jenis operasi laparoskopi yang umum dilakukan:

  1. Kolesistektomi: Pengangkatan kantong empedu akibat batu empedu.

  2. Apendektomi: Pengangkatan usus buntu yang meradang.

  3. Histerektomi: Pengangkatan rahim untuk kondisi seperti endometriosis atau kanker.

  4. Operasi Hernia: Perbaikan hernia inguinal atau hiatus.

  5. Eksplorasi Diagnostik: Untuk mendiagnosis penyebab nyeri perut atau kelainan organ dalam.

  6. Operasi Bariatrik: Untuk menangani obesitas, seperti gastric bypass.

Baca juga: Tipe-Tipe Kamar Rumah Sakit untuk Rawat Inap di RSIA Kemang Medical Care - Manfaat dan Persyaratannya 

Prosedur Operasi Laparoskopi

Prosedur laparoskopi umumnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Sebelum operasi: 

  1. Persiapan Puasa pada Pasien: Pasien menjalani pemeriksaan pra-operasi, termasuk tes darah, pencitraan (seperti USG atau CT scan), dan anestesi. Pasien biasanya diminta berpuasa 6–8 jam sebelum operasi.

  2. Anestesi: Anestesi umum diberikan untuk memastikan pasien tidak sadar selama prosedur.

  3. Insisi dan Insuflasi: Dokter membuat 2–4 sayatan kecil di area operasi. Gas karbon dioksida dimasukkan untuk mengembangkan rongga perut yang dipompakan ke dalam rongga tubuh. 

  4. Pemasangan Laparoskop: Laparoskop dimasukkan melalui salah satu sayatan, sementara alat bedah lain masuk melalui sayatan lainnya.

  5. Prosedur Bedah: Dokter melakukan operasi dengan panduan gambar dari monitor, menggunakan alat presisi untuk memotong, menjahit, atau mengangkat jaringan.

  6. Penutupan: Setelah selesai, gas dikeluarkan, sayatan dijahit, dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.

Setelah Operasi:

  • Pasien biasanya dipulangkan dalam 1–2 hari.

  • Pasien akan disarankan menghindari melakukan aktivitas berat selama 1–2 minggu.

  • Memperbanyak konsumsi makanan ringan dan tinggi serat untuk mencegah sembelit akibat efek anestesi.

Risiko dan Komplikasi

Meski relatif aman, laparoskopi tetap memiliki risiko, seperti:

  • Perdarahan atau Infeksi.

  • Cedera pada organ dan pembuluh darah di dekatnya.

  • Efek anestesi.

  • Infeksi

  • Pembengkakan perut, kaki, panggul, dan area paru-paru.

Baca juga: Mengenal Perbedaan IGD, UGD, dan ICU di Rumah Sakit

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Masalah organ dalam pencernaan memang tidak mudah dideteksi pada awalnya, apabila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini dalam waktu lama, segera cek kondisi kesehatan.

  • Demam atau menggigil.

  • Kemerahan atau pembengkakan di sekitar area sayatan.

  • Keluar cairan atau pendarahan tidak normal.

  • Muntah.

  • Kesulitan buang air kecil.

Laparoskopi mungkin tidak disarankan untuk pasien dengan kondisi tertentu. Dokter akan mengevaluasi apakah Anda memiliki salah satu dari kondisi berikut sebelum merekomendasikan prosedur ini:

  • Gangguan Pembekuan Darah: Jika Anda memiliki kelainan yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku.

  • Penyumbatan Usus: Adanya obstruksi pada saluran pencernaan Anda.

  • Obesitas Morbid: Berat badan berlebih yang ekstrem.

  • Kehamilan: Jika Anda sedang dalam masa kehamilan.

  • Penyakit Parah/Stadium Akhir: Kondisi kesehatan yang sangat serius sehingga tidak memungkinkan untuk menerima anestesi umum.

  • Penyakit Jantung atau Paru Parah: Adanya masalah jantung atau paru-paru yang sudah mencapai tahap serius.

  • Kanker Perut Stadium Lanjut: Kanker yang sudah menyebar luas di area perut.

  • Aneurisma Aorta Abdominal: Pelebaran abnormal pada pembuluh darah aorta di perut.

 

RSIA Kemang Medical Care (KMC) hadir dengan mengedepankan pendekatan modern dalam penanganan pasien, khususnya di bidang kesehatan wanita dan anak. 

Melalui Tim Dokter Obstetri & Ginekologi dan Tim Dokter Penyakit Dalam yang berpengalaman, RSIA Kemang Medical Care juga menyediakan layanan diagnosa hingga operasi laparoskopi yang aman dan komprehensif.

Selain itu, kami juga menyediakan Poliklinik Bedah Umum yang menjadi satu unit layanan di rumah sakit RSIA Kemang Medical Care yang secara khusus menangani pemeriksaan, diagnosis, dan tindakan awal untuk berbagai kondisi medis yang memerlukan tindakan bedah.

Bagi Anda yang ingin melakukan konsultasi secara langsung, bisa terlebih dahulu mendaftar di sini.


 

Sumber:

  • https://lms.kemkes.go.id/courses/ca13f865-0a63-408a-a0bc-8c36c139fa16. Diakses 21 Juni 2025.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/procedures/4819-laparoscopy. Diakses 21 Juni 2025.

  • https://medlineplus.gov/ency/article/003918.htm. Diakses 21 Juni 2025.

  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-laparoskopi. Diakses 21 Juni 2025.

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours