Influenza atau yang lebih dikenal dengan flu sering dianggap sebagai penyakit ringan yang hanya menyebabkan demam, batuk, atau pilek.
Namun, jangan salah sangka! Di balik kesan sederhananya, flu bisa berubah menjadi ancaman serius, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan mereka yang memiliki penyakit kronis.
Seringkali kita bingung membedakan antara influenza dan pilek biasa. Pilek umumnya disebabkan oleh virus rhinovirus dan bersifat ringan, sedangkan influenza disebabkan oleh virus influenza yang dapat menimbulkan gejala lebih berat seperti demam tinggi, nyeri otot parah, sakit kepala, kelelahan ekstrem, dan batuk dalam jangka waktu lama.
Virus influenza, terutama tipe A dan B, memiliki kemampuan untuk bermutasi setiap tahun, membuat flu menjadi penyakit musiman.
Di Indonesia, iklim tropis mempercepat penyebaran virus melalui droplet udara saat batuk atau bersin, terutama di musim hujan atau saat perubahan cuaca.
Menurut WHO, kasus flu menyebabkan 3-5 juta kasus berat dan hingga 650.000 kematian secara global tiap tahunnya. 20-30% anak lebih berisiko terkena flu dibandingkan orang dewasa, sementara pada orang dewasa hanya 5-10%.
Vaksinasi flu merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah infeksi dan meminimalkan risiko komplikasi.
Dilansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention, Vaksinasi flu sangat efektif dalam mengurangi risiko kunjungan dokter akibat influenza hingga 40-60% dan merekomendasikan vaksinasi flu tahunan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas.
Selain itu, imunisasi flu dapat meminimalkan risiko pemburukan kondisi paru kronis seperti PPOK yang membutuhkan perawatan rumah sakit.
Vaksin influenza bekerja dengan memperkenalkan sistem kekebalan tubuh kita pada bagian-bagian virus influenza yang tidak aktif atau dilemahkan.
Sehingga, memungkinkan tubuh untuk membentuk antibodi pelindung dari virus tersebut. Jika di kemudian hari terpapar virus influenza yang sebenarnya, sistem kekebalan tubuh sudah siap untuk menyerang dan menetralisirnya, mencegah atau setidaknya meringankan gejala penyakit.
Penting untuk dipahami, virus influenza terus bermutasi. Oleh karena itu, vaksin influenza diperbarui setiap tahun untuk mencocokkan jenis virus yang diperkirakan akan beredar. Inilah mengapa rekomendasi vaksinasi influenza bersifat tahunan.
Menurut Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Vaksin influenza bisa diberikan pada anak mulai usia 6 bulan, dengan dosis pertama diberikan dua kali (jarak 1 bulan).
Vaksinasi perlu diulang setiap tahun karena virus influenza dapat bermutasi dan strain virus berubah seiring waktu.
Baca juga: Imunisasi Anak - Jenis, Persiapan, Jadwal, Manfaat, dan Efek Samping
Berikut adalah manfaat utama vaksin influenza yang perlu Anda ketahui:
Vaksin dapat mencegah seseorang terkena komplikasi atau rawat inap, kunjungan ke UGD, dan kebutuhan ventilator akibat komplikasi influenza seperti pneumonia radang paru-paru, bronkitis, atau memburuknya kondisi medis kronis misalnya asma, penyakit jantung, diabetes.
Vaksin influenza tidak hanya melindungi Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar, terutama kelompok rentan seperti bayi di bawah 6 bulan yang belum bisa divaksin, lansia, dan individu dengan penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
Dengan divaksin, Anda membantu menciptakan “herd immunity” di komunitas, mengurangi penyebaran virus ke mereka yang lebih lemah.
Ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan vaksin influenza. Vaksinasi pada ibu hamil tidak hanya melindungi ibu dari penyakit parah, tetapi juga memberikan perlindungan pasif melalui antibodi yang diturunkan kepada bayi baru lahir selama beberapa bulan pertama kehidupannya.
Virus influenza terus bermutasi, sehingga komposisi vaksin diperbarui setiap tahunnya, sehingga apabila virus ini masuk ke tubuh seseorang yang belum pernah terjangkit, pada saat berkembang bisa menyebabkan tingkat sakit yang parah.
Menurut rekomendasi WHO, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PAPDI), vaksin influenza dianjurkan untuk:
Anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun, terutama yang baru pertama kali divaksin (memerlukan dua dosis dengan jarak 4 minggu).
L Rositas hamil untuk melindungi ibu dan bayi.
Lansia (usia 65 tahun ke atas).
Petugas kesehatan yang berisiko tinggi tertular atau menularkan virus.
Individu dengan penyakit kronis, seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung.
Di Indonesia, vaksinasi dianjurkan setahun sekali, idealnya sebelum musim hujan, untuk memastikan perlindungan optimal.
Baca juga: Cara Mendaftar ke Rumah Sakit RSIA Kemang Medical Care
Vaksin diberikan melalui suntikan di lengan atas dan dapat diulang setiap tahun. Efek samping yang mungkin terjadi umumnya ringan dan bersifat sementara, seperti kemerahan di area suntikan, demam, menggigil, atau nyeri otot, yang biasanya hilang dalam beberapa hari.
Melalui RSIA Kemang Medical Care, orang tua dapat memanfaatkan layanan di Klinik Anak untuk mendapatkan vaksinasi influenza bagi buah hati.
Dokter Anak RSIA Kemang Medical Care siap memberikan konsultasi komprehensif mengenai pentingnya vaksinasi, menentukan jadwal imunisasi yang paling sesuai, serta melakukan prosedur vaksinasi dengan aman dan profesional.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan dan jadwal vaksinasi, silahkan mendaftar di sini.
Sumber:
https://web.rshs.go.id/vaksinasi-influenza-turunkan-laju-infeksi-pada-penderita. Diakses 15 Juni 2025.
https://rs-jih.co.id/rsjih/article-detail/pentingnya-vaksin-influenza/ZHI1RjRkMWdQckN4U1YrRXF4bTRkdz09. Diakses 15 Juni 2025.
https://upk.kemkes.go.id/new/vaksinasi-influenza-di-upk-17-januari-2024. Diakses 15 Juni 2025.
https://www.cdc.gov/flu-vaccines-work/benefits/index.html. Diakses 15 Juni 2025.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/influenza-(seasonal). Diakses 15 Juni 2025.