• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Imunisasi Anak - Jenis, Persiapan, Jadwal, Manfaat, dan Efek Samping

Imunisasi adalah proses memasukkan virus yang dilemahkan kedalam tubuh dengan tujuan agar sistem imun tubuh mengenali virus tersebut dan mampu mengatasinya, sehingga bisa meminimalisir efek yang dihasilkan virus tersebut dikemudian hari saat terpapar lagi.

Mungkin ada beberapa orang tua yang takut melakukan imunisasi pada anak karena pernah mendengar imunisasi berbahaya dapat membahayakan, namun apakah itu benar? Jawabannya tidak benar.

Menurut WHO, imunisasi pada anak dapat memberikan perlindungan agar anak bisa terhindar dari penyakit berbahaya di masa tumbuh kembangnya dan meningkatkan kekebalan tubuh agar meminimalisir resiko terhindar penyakit menular. WHO merekomendasikan imunisasi untuk semua orang, mulai dari bayi hingga lansia. 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI juga menegaskan bahwa imunisasi tepat waktu dapat mencegah terjangkit penyakit dan penularan penyakit.

Untuk Anda para orang tua yang ingin memberikan imunisasi pada anak, berikut beberapa imunisasi yang bisa diberikan pada anak sejak dini.

Jenis-Jenis Imunisasi Anak Sejak Dini

Untuk memastikan kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia telah menetapkan imunisasi sebagai program wajib melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Program imunisasi yang terdiri atas beberapa kategori:

  • Imunisasi dasar.

  • Imunisasi tambahan.

  • Imunisasi khusus.

  • Imunisasi lanjutan.

1. Imunisasi Dasar

Diberikan untuk bayi sebelum usia satu tahun, meliputi:

  • Campak.

  • Difteri.

  • Haemophilus Influenza Type B (Hib).

  • Hepatitis B.

  • Pertussis.

  • Poliomyelitis.

  • Tetanus.

  • Tuberkulosis.

2. Imunisasi Tambahan

Jenis imunisasi yang diberikan untuk melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan untuk umur tertentu yang memiliki resiko terkena penyakit epidemiologis pada suatu kondisi tertentu.

  • Meningitis meningokokus.

  • Polio.

  • Rabies.

  • Demam kuning.

3. Imunisasi Lanjutan

Merupakan tahapan imunisasi dasar yang diulang kembali untuk meningkatkan sistem imun tubuh. 

Untuk mendapatkan imunisasi lanjutan, seorang anak harus sudah melakukan tahapan imunisasi dasar dengan kriteria berikut.

  1. Anak usia bawah dua tahun (Baduta)

  • Campak.

  • Difteri.

  • Haemophilus Influenza Type b (Hib).

  • Hepatitis B.

  • Meningitis.

  • Pertussis.

  • Pneumonia.

  • Tetanus.

  1. Anak usia sekolah dasar perlu mendapat imunisasi

  • Campak.

  • Difteri.

  • Tetanus.

  1. Wanita usia subur (WUS) perlu mendapat imunisasi

  • Difteri.

  • Tetanus.

4. Imunisasi Khusus

Adalah bentuk imunisasi yang bisa diberikan kepada semua usia sesuai dengan kebutuhannya atau berdasarkan penyakit khusus yang diderita.

  • Japanese Encephalitis: Untuk melindungi dari encephalitis Jepang, khususnya di daerah endemik.

  • Rabies: Untuk melindungi dari rabies, terutama bagi yang berisiko tinggi terpapar.

Baca juga: Cara Mendaftar ke Rumah Sakit RSIA Kemang Medical Care

Jenis Vaksin Anak

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase anak umur 0-59 bulan (balita) yang pernah mendapat imunisasi campak khusus area DKI Jakarta pada tahun 2024 mencapai 79,74%.

Sementara, untuk jumlah imunisasi balita secara menyeluruh Indonesia selama tahun 2024 mencapai angka:

  • 90,55% balita sudah melakukan imunisasi BCG.

  • 85,88% balita sudah melakukan imunisasi DPT.

  • 90,37% balita sudah melakukan imunisasi Polio.

  • 72,45% balita sudah melakukan imunisasi Campak.

Berikut ini berbagai jenis vaksin yang bisa diberikan kepada balita hingga usia dewasa.

1. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B diberikan untuk melindungi anak dari infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit hati kronis. Vaksin ini biasanya diberikan segera setelah lahir.

2. Vaksin BCG

Vaksin BCG melindungi dari tuberkulosis (TB), dan biasanya diberikan sekali, tidak lama setelah kelahiran.

3. Vaksin Polio

Vaksin polio melindungi dari poliomielitis, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Ada dua jenis vaksin polio: oral (OPV) dan suntikan (IPV).

4. Vaksin DTP

Vaksin DTP melindungi dari difteri, tetanus, dan pertussis. Vaksin ini biasanya diberikan dalam beberapa dosis selama masa kanak-kanak.

5. Vaksin Hib

Vaksin Hib melindungi dari Haemophilus Influenzae Type b, bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. Vaksin ini diberikan sebagai bagian dari jadwal imunisasi rutin.

6. Vaksin Campak

Vaksin campak melindungi dari campak, penyakit virus yang sangat menular. Biasanya diberikan dalam dua dosis, pada usia 9 bulan dan 15 bulan.

  • Hepatitis B: Mencegah infeksi virus hepatitis B atau sakit kuning.

  • Polio: Mencegah kelumpuhan.

  • BCG: Mencegah tuberkulosis.

  • DPT: Mencegah difteri, pertussis, dan tetanus.

  • Hib: Mencegah penyakit serius seperti meningitis dan pneumonia.

  • PCV: Mencegah pneumonia dan infeksi telinga tengah.

  • Rotavirus: Mencegah diare parah.

  • Campak, Gondongan, Rubella (MMR): Mencegah campak, gondongan, dan rubella.

  • Varicella: Mencegah cacar air.

  • Influenza: Mencegah flu.

Persiapan Imunisasi

Beberapa persiapan logistik dan alat yang dibutuhkan saat melakukan imunisasi meliputi:

  • Alat suntik ADS (Auto Disable Syringe).

  • Dokumen pencatatan pelayanan imunisasi.

  • Peralatan anafilaktik.

  • Peralatan cold chain.

  • Peralatan pendukung cold chain.

  • Safety box.

  • Vaksin.

Jadwal Imunisasi Anak

Jadwal imunisasi bervariasi di setiap negara, tetapi umumnya mencakup vaksinasi sejak bayi hingga usia sekolah. Berikut adalah jadwal imunisasi yang direkomendasikan untuk anak-anak di Indonesia:

  • Usia 0-24 jam: Hepatitis B.

  • Usia 1 bulan: BCG dan OPV1.

  • Usia 2 bulan: DTP, Hib 1, HB, OPV2, PCV1, RV1*.

  • Usia 3 bulan: DTP, Hib 2, HB, OPV3, PCV2, RV2*.

  • Usia 4 bulan: DTP, Hib 3, HB, OPV4, IPV1, RV2*.

  • Usia 9 bulan: Campak rubella 1, IPV2.

  • Usia 10 bulan: JE.

  • Usia 12 bulan: PCV3.

  • Usia 18 bulan: DTP, Hib 4, HB, Campak rubella 2.

Sumber: Jadwal Pekan Imunisasi Rutin 2024

Mengapa Imunisasi Penting?

Imunisasi bekerja dengan cara memperkuat sistem tubuh seseorang dan meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. 

Vaksin yang digunakan dalam proses imunisasi telah melalui proses uji klinis yang ketat dan terbukti aman serta efektif. 

Dilansir dari situs Kementrian Kesehatan RI, jumlah anak Indonesia yang telah mendapatkan imunisasi sekitar 94,9% di tahun 2022. 

Menurut Menkes, Di Indonesia sendiri, diwajibkan ada total 14 jenis vaksin yang ditambahkan tahun 2024 lalu dari 11 menjadi 13 yang boleh dilakukan:

  • PCV.

  • Rotavirus.

  • HPV.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet pada Mei 2024 menunjukkan bahwa Program Imunisasi Meluas telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan angka harapan hidup. 

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sekitar 154 juta nyawa berhasil diselamatkan dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, dengan rata-rata 6 nyawa terselamatkan setiap menit.

Vaksinasi terhadap virus difteri, hepatitis B, dan campak, telah dilakukan secara global selama 50 tahun terakhir. Program ini berkontribusi langsung terhadap penurunan angka kematian bayi sebesar 40% secara global, dan lebih dari 50% di negara Afrika.

Di antara semua vaksin, vaksin campak memiliki dampak paling signifikan dalam menyelamatkan nyawa bayi, dengan tingkat keberhasilan mencapai 60%. 

Untuk meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat, pemerintah telah menambahkan tiga jenis vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional. 

Vaksin HPV akan mencegah kanker serviks, vaksin PCV akan mencegah pneumonia, dan vaksin Rotavirus akan mencegah diare, sehingga total ada 14 vaksin nasional yang bisa diberikan. 

Baca juga: “Anakku Usia 2 Tahun Kok Belum Bisa Ngomong?”

Efek Samping Imunisasi

Imunisasi yang diberikan pada anak umumnya memiliki efek samping, seperti: 

  • Muncul kemerahan.

  • Sakit kepala.

  • Nyeri.

  • Demam ringan.

Reaksi yang timbul setelah vaksinasi dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hal ini termasuk wajar karena sistem imun tubuh sedang berusaha mendeteksi virus yang masuk dan melawannya dari dalam.

Perlu dipahami apabila daya tahan tubuh dalam kondisi prima, maka efek samping imunisasi bisa saja tidak muncul atau tidak menimbulkan efek samping.

Apabila gejala yang muncul terus berlanjut dan mengganggu dalam beberapa hari, Anda bisa membawa anak langsung ke rumah sakit terdekat.

RSIA Kemang Medical Care yang berlokasi di Jl. Ampera Raya No.34, Jakarta Selatan memiliki layanan komprehensif untuk kesehatan ibu dan anak.

 

Tim dokter spesialis RSIA Kemang Medical Care dapat membantu memberikan pelayanan imunisasi secara teratur untuk anak. Untuk Anda yang ingin mendaftar, bisa mengisi formulir di bawah ini:

FORMAT PENDAFTARAN PASIEN

  • Nama:

  • Tanggal Lahir:

  • NIK / KIA Pasien: 

  • Hari & Tanggal berobat:

  • Nama Dokter:

  • Keluhan:

  • Jenis Vaksin: (khusus pasien imunisasi)

  • Pendaftaran wajib diketik sesuai Format Pendaftaran.

Lalu, mengirimkannya ke sini

Lihat jadwal praktik dokter RSIA Kemang Medical Care.

 

Referensi: 

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230507/0142927/cakupan-imunisasi-rutin-lengkap-kini-capai-949-persen/. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240308/0945086/menkes-imunisasi-berperan-besar-ciptakan-masyarakat-sehat/. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240702/5445944/imunisasi-tidak-merusak-sel-dan-dna/. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://www.kemkes.go.id/id/imunisasi-tidak-merusak-sel-dan-dna#:~:text=Hal%20ini%20diatur%20dalam%20Undang,imunisasi%20bagi%20bayi%20dan%20anak. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://peraturan.bpk.go.id/Details/111977/permenkes-no-12-tahun-2017. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjExIzI=/persentase-anak-umur-0-59-bulan--balita--yang-pernah-mendapat-imunisasi-campak-menurut-provinsi--persen-.html. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NzA4IzI=/indikator-kesehatan--persen-.html. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://www-sciencedirect-com.translate.goog/science/article/pii/S014067362400850X?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Diakses 14 Januari 2025.

  • https://www-unicef-org.translate.goog/press-releases/global-immunization-efforts-have-saved-least-154-million-lives-over-past-50-years?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc. Diakses 14 Januari 2025.

  • http://pkmsungaipiring.inhilkab.go.id/assets/upload/file/8781a7a9f38a04055d6aef6045114843.pdf. Diakses 14 Januari 2025.

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours