post image

Terapi Wicara - Jenis, Penyebab, Manfaat, Teknik, dan Prosedur Melakukannya

Apa itu terapi wicara? Terapi wicara atau speech therapy adalah serangkaian terapi yang bertujuan meningkatkan kemampuan individu dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal maupun non-verbal untuk mengekspresikannya. 

Terapi wicara dapat diberikan kepada anak-anak, orang dewasa, hingga lansia yang mengalami berbagai kondisi, seperti keterlambatan bicara, gangguan artikulasi, gagap, kesulitan berbahasa setelah stroke, dan masalah menelan (disfagia).

Terapi ini dilakukan oleh seorang terapis wicara atau ahli patologi bahasa bicara yang terlatih untuk membantu individu mengembangkan, memulihkan, atau meningkatkan kemampuan komunikasinya.

Jenis Gangguan Bicara

Dilansir dari situs Cleveland Clinic, gangguan bicara dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya.

  • Gangguan artikulasi: Kesulitan mengucapkan suara atau kata-kata dengan jelas.

  • Gangguan afasia atau bahasa: Kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan.

  • Gangguan keterlambatan bicara atau disartria: Anak tidak bisa bicara sesuai usia.

  • Gangguan kefasihan atau kelancaran bicara: Gagap atau kesulitan berbicara dengan lancar.

  • Gangguan suara: Masalah dengan pita suara, seperti suara serak atau kehilangan suara.

  • Gangguan menelan: Kesulitan menelan makanan atau minuman karena menderita sakit medis tertentu seperti stroke, radang, dan amandel.

  • Gangguan apraksia: Jenis gangguan di mana seseorang sulit menyusun kata-kata.

  • Gangguan kognitif: suatu kondisi di mana seseorang dengan gangguan artikulasi tidak dapat mengucapkan kata tertentu.

  • Gangguan ekspresif: Keadaan di mana seseorang tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka pikirkan.

  • Gangguan reseptif: Membuat seseorang mengalami kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain.

  • Gangguan resonansi: Kondisi kesehatan yang mempengaruhi rongga mulut atau hidung sehingga menghalangi aliran udara dan mengubah getaran yang membantu Anda mendengar suara sendiri.

Penyebab Gangguan Bicara

Penyebab gangguan bicara sangat beragam, antara lain:

  • Faktor fisik: Kelainan pada organ bicara, gangguan pendengaran, kelainan saraf.

  • Faktor psikologis: Kecemasan, stres, atau trauma.

  • Faktor perkembangan: Keterlambatan perkembangan bahasa.

  • Faktor medis: Munculnya masalah kesehatan pada bagian pita suara atau tenggorokan.

Siapa yang Membutuhkan Terapi Wicara?

Terapi wicara dapat bermanfaat bagi siapa saja yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk:

  • Anak-anak dengan gangguan perkembangan bicara, bahasa, atau menelan.

  • Orang dewasa yang mengalami kondisi medis seperti stroke, cedera otak, atau operasi mulut dan tenggorokan yang membuat ketidakjelasan suara.

  • Orang tua dengan gangguan kognitif atau demensia yang membuatnya tidak lancar berbicara atau mengalami gangguan artikulasi.

  • Anak dengan kondisi autisme dan mutisme.

  • Seseorang yang mudah frustasi saat membaca, mendengarkan, atau berbicara.

  • Anak jarang atau lebih sedikit bicara dari biasanya.

Baca juga:  10 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Manfaat Terapi Wicara

Dengan terapi wicara, seseorang dapat belajar untuk mengatasi hambatan komunikasi mereka dan dapat lebih percaya diri dalam berinteraksi sosial atau melakukan public speaking. 

Berikut ini beberapa manfaat melakukan terapi wicara.

  • Membantu individu dengan gangguan artikulasi (kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas).

  • Mengatasi gangguan fonologis (kesalahan dalam pola suara).

  • Meningkatkan pemahaman bahasa (receptive language).

  • Meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan diri (ekspresif language).

  • Membantu pasien yang mengalami stroke atau cedera otak untuk memulihkan kemampuan bicara dan menelan.

  • Mengurangi gagap atau berbicara dengan ritme yang tidak lancar.

  • Menggunakan alat bantu komunikasi untuk individu yang tidak dapat berbicara atau memiliki keterbatasan komunikasi.

  • Meningkatkan kemampuan komunikasi yang lebih baik agar merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Alur atau Prosedur Melakukan Terapi Wicara

Melakukan terapi wicara, dokter spesialis memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk mengetahui kondisi pasien. 

Berikut ini langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh seorang dokter atau terapis wicara sebelum melakukan terapi.

1. Diagniosa Awal

Saat anak masuk dalam ruang terapi wicara, maka tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan skrining kondisi wicara pasien.

Dari sini dokter dan perawat akan mengambil melakukan serangkaian analisa melalui beberapa prosedur seperti:

  • Wawancara.

  • Pengamatan.

  • Tes.

  • Studi dokumentasi.

Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagian mana yang perlu mendapat perhatian khusus saat melakukan terapi wicara.

2. Menetapkan Tujuan Terapi

Setelah selesai pemeriksaan, langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan terapi yang jelas dan terukur. Tujuan ini harus realistis dan dapat dicapai dalam waktu tertentu (jangka pendek, jangka panjang, dan harian). 

Misalnya, tujuan bisa berupa meningkatkan kemampuan pengucapan suara tertentu atau memperluas kosakata.

Metode terapi dan alat terapi wicara yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien. Penting untuk menjaga sesi terapi tetap menarik dan interaktif agar anak tidak mudah bosan dan tetap antusias mengikutinya.

3. Pelaksanaan Terapi Wicara

Terapi biasanya dilakukan dalam sesi satu-satu atau kelompok kecil, tergantung pada kebutuhan pasien. Teknik yang digunakan meliputi latihan artikulasi, permainan interaktif untuk anak-anak, latihan pernapasan, dan latihan menelan.

4. Pemantauan dan Evaluasi

Proses akan dipantau secara berkala untuk menilai efektivitas terapi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

5. Rekomendasi dan Tindak Lanjut

Jika pasien tidak menunjukkan perkembangan atau tidak memungkinkan melanjutkan terapi, maka dokter akan merekomendasikan penggunaan terapi alternatif lain yang dibutuhkan. 

Alat Terapi Wicara yang Diperlukan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Dan Praktik Terapis Wicara, untuk mendukung terapi wicara yang efektif, berikut adalah beberapa alat yang umum digunakan dalam terapi wicara untuk membuat terapi lebih menarik dan interaktif.

  • Spirometer.

  • Flashcard.

  • Cermin.

  • Tongue spatel kayu / stainless.

  • Token test.

  • Sound recorder.

  • Model konsep bentuk, ukuran, dan warna.

  • Sikat gigi elektrik.

  • Papan tulis dan papan flanel.

  • Alat peraga dan mainan edukasi (form board manusia, orang, transportasi, buah, tumbuh-tumbuhan, dan benda alam).

  • Pin board.

  • Alat stimulasi auditory, visual, dan kinestetik.

  • Alat bantu terapi visual dan auditory.

  • Suction dan Speech trainer.

  • Stopwatch, timer, dan counter.

  • Feeding aid (gelas, cangkir, garpu, sendok).

  • dll.

Baca juga:  Gangguan Sensori Integrasi - Jenis, Ciri, Faktor Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Cara Melakukan Teknik Terapi Wicara

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/3648/2021 Tentang Standar Profesi Terapis Wicara, ada Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam terapi wicara antara lain:

1. Terapi Gangguan Bahasa

Meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa, termasuk kosakata, tata bahasa, dan pragmatik.

  • Tes kemampuan reseptif.

  • Tes kemampuan ekspresif.

  • Tes kemampuan komponen bahasa.

  • Tes kemampuan sosial komunikasi.

2. Terapi Gangguan Bicara

Melatih pengucapan bunyi-bunyi bahasa dengan benar.

  • Tes kemampuan artikulasi.

  • Tes kemampuan fonologi.

  • Tes kemampuan perencanaan dan pemrograman bicara.

3. Terapi Gangguan Suara & Resonansi

Suatu pendekatan khusus yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas suara seseorang yang bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan berikut.

  • Tes afonia.

  • Tes disfonia.

  • Tes kemampuan resonansi.

4. Terapi Gangguan Irama Kelancaran

Mengajarkan teknik untuk mengendalikan gagap.

  • Tes gagap.

  • Tes latah.

  • Tes klater.

5. Terapi Gangguan Makan dan Menelan

Melatih kekuatan dan koordinasi otot-otot mulut dan wajah yang berperan dalam bicara dan menelan.

  • Tes fase oral.

  • Tes fase faringeal.

  • Tes fase esofageal.

6. Terapi Gangguan Literasi

Menggunakan bagian gerak anggota tubuh seperti tangan dan mulut untuk melakukan kegiatan.

  • Tes kemampuan berpikir.

  • Tes kemampuan membaca.

  • Tes kemampuan menulis.

  • Tes kemampuan mengeja.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Terapi Wicara?

Semakin dini terapi dimulai, semakin besar kemungkinan anak dapat mencapai perkembangan bicara yang optimal. 

Menurut informasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Republik Indonesia, apabila anak berusia 6 bulan namun belum mengeluarkan suara vokal atau tidak mengucapkan satu kata pun pada usia 12 bulan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan terapi wicara.

RSIA Kemang Medical Care tidak hanya menyediakan perawatan medis menyeluruh, namun juga solusi komprehensif untuk mengatasi berbagai gangguan bicara. 

Dengan bantuan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, RSIA Kemang Medical Care menawarkan layanan terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, mulai dari anak-anak dengan hambatan bicara hingga orang dewasa dan lansia yang mengalami kesulitan berkomunikasi.

Tim dokter dan perawat yang bertugas telah memiliki SIPTW (Surat Izin Praktik Terapis Wicara) dan juga SIKTW (Surat Izin Kerja Terapis Wicara).

SIPTW (Surat Izin Praktik Terapis Wicara) merupakan dokumen resmi yang memberikan izin bagi terapis wicara untuk berpraktik mandiri.

SIKTW (Surat Izin Kerja Terapis Wicara) adalah dokumen resmi yang memberikan wewenang bagi terapis wicara untuk bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Dengan pendekatan yang holistik, terapi yang diberikan tidak hanya berfokus pada perbaikan suara dan artikulasi, tetapi juga pada aspek kognitif dan emosional yang dapat mempengaruhi kemampuan berkomunikasi.

 

Untuk Anda yang ingin membawa anak melakukan terapi wicara, bisa melakukan pendaftaran di sini untuk bisa mendapatkan nomor antrian dan berkonsultasi secara langsung di Poliklinik Rehabilitasi Medik RSIA Kemang Medical Care.

Download aplikasi RSIA Kemang Medical Care di sini.

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours