• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Rahasia Kehamilan Sehat! 14 Faktor Kunci Jaga Kesehatan Ibu dan Bayi dalam Kandungan

Memastikan kondisi kehamilan yang sehat adalah prioritas utama bagi calon ibu dan keluarga. Namun, seringkali bagi pasangan yang baru menikah masih belum memiliki pengalaman yang baik mengenai faktor apa saja menjadi indikasi kehamilan yang sehat.

Selama mengandung, kondisi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam internal maupun eksternal. 

Pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin.

Berikut ini berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ibu hamil selama mengandung.

1. Tercukupi atau Tidaknya Nutrisi Ibu Hamil 

Pola makan yang seimbang dan bergizi adalah salah satu elemen kunci dalam mendukung kehamilan yang sehat. 

Ibu yang sehat dan memiliki gizi yang cukup akan membuat janin memiliki tumbuh kembang yang normal. 

Konsumsi makanan kaya akan vitamin, mineral, dan protein, seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan susu, sangat dianjurkan untuk membentuk fungsi organ janin dengan baik. 

Sedangkan, apabila ibu hamil kekurangan gizi selama masa kehamilan, seperti asam folat, zat besi, dan kalsium dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan atau berat badan lahir rendah.

Kebutuhan gizi wanita usia subur dan ibu hamil di Indonesia berbeda. Wanita usia subur umumnya memerlukan 2150-2250 kkal dan 60 gram protein setiap hari. 

Sementara itu, ibu hamil membutuhkan tambahan 180-300 kkal dan 30 gram protein. 

Referensi pola makan untuk ibu hamil dari situs Kemkes.go.id.

Ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) memerlukan tambahan 500 kkal per hari untuk mencapai kenaikan berat badan ideal 0,5 kg per minggu. 

Protein dalam makanan tambahan untuk ibu hamil KEK sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsumsi protein harian.

Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil terjadi akibat asupan gizi yang tidak memadai sejak remaja, sehingga harus dibantu dengan suplemen atau vitamin tambahan. 

Kekurangan ini ditandai dengan rendahnya cadangan energi, yang umumnya diukur melalui Lingkar Lengan Atas (LiLA) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan perbandingan berat badan dengan tinggi badan.

Menurut Muhadjir dari Menko PMK, Persiapan yang matang sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk menjamin kesehatan ibu dan anak. Kondisi fisik, mental, dan gizi yang baik pada ibu selama 1000 hari pertama kehidupan dapat mencegah risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dan gangguan perkembangan kognitif anak ber-IQ rendah.

Perencanaan kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari "4 terlalu": terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan memiliki terlalu banyak anak.

2. Usia Kehamilan

Usia kehamilan juga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan. Wanita yang hamil pada usia 20 - 35 tahun cenderung memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang hamil pada usia 35 tahun ke atas.

Kehamilan di usia remaja (di bawah 20 tahun) atau di atas 35 tahun (terutama di atas 40 tahun) memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. 

Pada remaja, organ reproduksi belum matang sempurna, sementara pada usia lanjut, risiko penyakit penyerta dan kelainan kromosom pada bayi meningkat. 

3. Masalah Kesehatan Ibu Hamil

Kehamilan yang sehat sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu. Penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, HIV, dan gangguan autoimun dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan. 

Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. 

Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah ke plasenta, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin menjadi terbatas, sehingga memicu kontraksi dini dan menyebabkan persalinan prematur.

Ibu hamil yang terinfeksi HIV juga bisa menularkan virus HIV pada bayinya. Penularan ini bisa terjadi selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Selain itu, berat badan yang tidak ideal atau obesitas dapat menyebabkan diabetes gestasional yang menyebabkan bayi lahir dengan ukuran besar atau cacat pada bayi.

Penelitian dari Institute of Medicine and National Research Council memberitahu bahwa obesitas meningkatkan risiko apnea tidur dan gangguan pernapasan saat tidur selama kehamilan, disarankan agar penambahan berat badan ibu hamil yang sehat dan ideal berkisar 11 - 16 kg.

Berikut ini referensi tabel penambahan berat badan dari situs mayoclinic.org untuk ibu hamil.

Kategori Berat Badan Ibu Hamil

Rekomendasi Penambahan Berat Badan

Berat Badan Kurang (BMI di bawah 18.5)

13 -18 kg

Berat Badan Sehat (BMI 18.5 - 24.9)

11 - 16 kg

Kelebihan Berat Badan (BMI 25 - 29.9)

7 - 11 kg

Obesitas (BMI di atas 30)

5 - 9 kg

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan secara optimal dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.

4. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang, dapat berdampak negatif pada kehamilan.

Merokok dapat menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan rendah, dan meningkatkan risiko keguguran.

Konsumsi alkohol dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama tanpa pengawasan dokter, dapat menyebabkan janin keguguran.

5. Terpapar Zat Berbahaya

Paparan bahan kimia berbahaya, radiasi, atau polutan lainnya dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

Organ dan sistem tubuh janin sedang berkembang pesat selama kehamilan. Paparan zat berbahaya pada masa ini dapat menyebabkan cacat lahir atau gangguan perkembangan.

Plasenta berfungsi sebagai filter untuk melindungi janin dari zat-zat berbahaya dalam darah ibu. Namun, ketika zat tersebut menembus plasenta dan mencapai janin bisa memberikan dampak kesehatan bagi bayi yang dikandung.

Baca juga: Serba Serbi Induksi Persalinan

6. Riwayat Persalinan Sebelumnya

Riwayat keguguran, kelahiran prematur, operasi sesar, atau komplikasi kehamilan sebelumnya dapat mempengaruhi kehamilan saat ini, sehingga harus menjadi pertimbangan yang matang untuk mencari metode bersalin yang aman bagi ibu dan bayi.

7. Masalah Genetik

Riwayat keluarga dengan kondisi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan.

Setiap individu mewarisi separuh gen dari ibu dan separuh dari ayah. Jika ada gen yang membawa kelainan, kemungkinan besar kelainan tersebut akan diturunkan pada anak.

Gen yang membawa kelainan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit tertentu, termasuk komplikasi kehamilan seperti:

  • Sindrom down: Kondisi ini menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental.

  • Sindrom Klinefelter: Kelainan kromosom pada laki-laki yang dapat menyebabkan infertilitas.

  • Sindrom turner: Kelainan kromosom pada perempuan yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual.

8. Mengandung Bayi Kembar

Ibu hamil dengan bayi kembar akan mengalami beban fisik yang lebih berat dibandingkan kelahiran bayi normal. Ini karena tubuh harus menopang dua janin sekaligus, yang dapat menyebabkan: 

  • Perut lebih besar dan cepat membesar.

  • Punggung lebih sakit.

  • Kelelahan yang lebih sering.

  • Tekanan darah tinggi.

Jika tidak rutin kontrol ke dokter untuk menjaga kesehatan janinnya, maka bisa berpengaruh terhadap salah satu janin yang dikandung atau keduanya.

Dua janin harus berbagi ruang dalam rahim yang menyebabkan terbaginya nutrisi, sehingga ada kemungkinan mengalami kekurangan nutrisi.

Jika ada riwayat kembar dalam keluarga, kemungkinan hamil kembar akan lebih tinggi karena menurun secara genetika.

Baca juga: Influenza Pada Kehamilan

9. Kelelahan

Jenis pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik berat atau jam tidur dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan. 

Lelah yang berkepanjangan seringkali diiringi oleh stres dan  dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu hamil, sehingga membuat ibu hamil kurang istirahat dan mengganggu kualitas tidur untuk membuat tubuh tidak berfungsi optimal. 

Itu sebabnya ibu hamil disarankan tidak banyak melakukan kegiatan atau pekerjaan yang terlalu berat yang dapat menguras tenaga, karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

Risiko lain yang mungkin terjadi:

  • Preeklamsia: Tekanan darah tinggi yang disertai dengan kerusakan organ, seperti ginjal dan hati.

  • Bayi lahir prematur: Kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu.

  • Berat badan lahir rendah: Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal.

10. Mudah Stres

Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko persalinan prematur.

Stres berkepanjangan selama hamil dapat mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

11. Jarak Antar Kehamilan

Jarak kehamilan yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun dapat meningkatkan risiko komplikasi karena tubuh belum pulih sepenuhnya dari kehamilan sebelumnya. 

Baca juga:  Yuk Kembali Intim Dengan Otot Dasar Panggul!

12. Olahraga

Melakukan olahraga ringan atau olahraga khusus untuk membantu proses persalinan nanti seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga kehamilan membantu menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi risiko komplikasi. 

Namun, hal ini tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus melalui konsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah program olahraga yang akan dilakukan aman bagi ibu dan janin.

13. Dukungan Emosional

Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu serta perkembangan janin. 

Pentingnya peran suami dan keluarga untuk membantu meringankan beban pikiran dan memberikan perhatian selama masa kehamilan akan membantu meringankan pikiran dan perasaan ibu hamil.

14. Rutin Cek ke Dokter Kandungan

Melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan dapat mengetahui apakah ada atau tidaknya masalah pada janin menjadi kunci utama faktor kehamilan yang sehat. 

Umumnya, dokter kandungan akan melakukan pengecekkan secara menyeluruh mulai dari tekanan darah, berat badan, dan perkembangan janin. 

Pemantauan ini memungkinkan deteksi dini terhadap masalah kesehatan yang mungkin terjadi selama kehamilan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Persentase Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun yang Pernah Melahirkan Anak Lahir Hidup (ALH) dalam 2 Tahun Terakhir di DKI Jakarta dan Tempat Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir di Fasilitas Kesehatan mencapai 100% selama tahun 2024.

RSIA Kemang Medical Care menjadi pilihan yang tepat bagi keluarga yang mencari pelayanan kesehatan berkualitas untuk ibu dan anak.

Melalui Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, semua Dokter Spesialis Kandungan RSIA Kemang Medical Care siap memberikan konsultasi yang menyeluruh mulai dari konsultasi kehamilan, USG, hingga pasca-persalinan.

Fasilitas rawat inap yang nyaman juga disediakan untuk memberikan kenyamanan melalui pasien dan keluarga selama masa pemulihan. 

Bagi keluarga yang ingin mendapatkan pengalamanan bersalin seperti berada di rumah sendiri, kami memiliki layanan Maternity Private Care yang mana pasien dan keluarga akan berada di ruang rawat khusus dan tidak ada pasien lain melalui tipe kamar Suite dan kamar VVIP.

 

Referensi: 

  • https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/home. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/675957/mod_resource/content/1/9.%20faktor%20yg%20mempengaruhi%20kehamilan.pdf. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM1MCMy/persentase-perempuan-pernah-kawin-berumur-15-49-tahun-yang-pernah-melahirkan-anak-lahir-hidup--alh--dalam-2-tahun-terakhir-menurut-provinsi-dan-tempat-melahirkan-anak-lahir-hidup-yang-terakhir-di-fasilitas-kesehatan--persen-.html. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://diskes.badungkab.go.id/artikel/55358-masalah-kesehatan-pada-ibu-hamil-yang-rentan-terjadi. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://www.kemenkopmk.go.id/index.php/menko-pmk-ingatkan-4-terlalu-dan-kehamilan-berkualitas. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://www.nichd.nih.gov/health/topics/high-risk/conditioninfo/factors. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/high-risk-pregnancy/art-20047012. Diakses 16 Januari 2025.

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-weight-gain/art-20044360. Diakses 16 Januari 2025.

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours