• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini yang Sebaiknya Dipahami Para Orang Tua

Mempelajari perkembangan kognitif anak usia dini (0-6 tahun) adalah kunci untuk memahami bagaimana anak berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.

Memang bukan hal yang mudah, namun inilah saat yang tepat bagi kita para orang tua melakukannya, karena pada saat rentang umur tersebut, otak anak berkembang dengan sangat cepat dan membuatnya bisa belajar menyerap informasi lebih optimal.

Anak yang menerima stimulasi kognitif yang baik cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih baik.

Ciri Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Memahami tahapan dan ciri-ciri perkembangan kognitif pada usia ini memungkinkan orang tua, pendidik, dan pengasuh untuk memberikan stimulasi yang tepat dan optimal, sehingga memfasilitasi potensi anak secara maksimal.

Untuk memahami bagaimana tumbuh kembang anak, para orang tua bisa mulai memahami bagaimana ciri perkembangan kognitif yang sehat pada anak sejak lahir.

Menurut Jean Piaget, ada beberapa ciri perkembangan kognitif anak usia dini yang bisa dikenali.

1. Pemikiran Simbolik

Anak mulai menggunakan simbol untuk merepresentasikan objek atau ide. Contohnya, mereka dapat menggunakan mainan sebagai apa yang mereka bayangkan dalam imajinasinya. 

2. Egosentrisme

Anak cenderung melihat dunia dari sudut pandang mereka sendiri dan sulit memahami perspektif orang lain.

3. Konservasi

Anak kecil belum memahami secara utuh mengenai jumlah atau volume suatu benda yang dapat berubah. Kemampuan ini menunjukkan bahwa anak telah mencapai tingkat pemikiran yang lebih logis dan abstrak. 

Contohnya anak diberi dua gelas yang berisi air dengan jumlah yang sama. Satu gelas tinggi dan ramping, sementara gelas lainnya pendek dan lebar. Anak yang belum memahami konservasi akan berpikir bahwa gelas yang tinggi berisi lebih banyak air, padahal sebenarnya isinya sama

4. Klasifikasi

Anak mulai mengelompokkan benda berdasarkan ciri-ciri tertentu, seperti warna atau bentuk.

5. Berpikir Intuitif

Anak lebih cenderung mengandalkan intuisi dan perasaan dalam memahami sesuatu daripada logika.

Baca juga: Deteksi Tumbuh Kembang Anak - Jenis, Metode, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Menurut Piaget

Perkembangan kognitif anak usia dini dapat dijelaskan melalui teori Jean Piaget seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan dari Swiss menyatakan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak dan perkembangan kognitif anak berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal. 

1. Tahapan Sensorik dan Motorik pada Usia 0-2 Tahun 

Pada tahap ini, bayi mulai mengembangkan pengetahuannya melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). Bayi mengenal dunia melalui indera dan sentuhan fisik.

Mereka akan mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan cara meraba, menggigit, dan memasukkan benda ke mulut. 

Contohnya, bayi akan berusaha meraih mainan yang menarik perhatiannya dan memasukkannya ke mulut untuk mengenali apa yang dia lihat dan dipegang.

2. Tahap Pra-operasional pada Usia 2-7 Tahun

Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek dan ide. Anak belum bisa menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. 

Anak-anak mulai menggunakan bahasa dan simbol untuk mewakili objek dan ide. Namun, pemikiran mereka masih egosentris, artinya mereka sulit memahami perspektif orang lain dan akan menyatakan pemikirannya lewat tindakannya yang cukup abstrak seperti anak kecil percaya bahwa mainan mereka hidup dan bisa diajak berbicara dalam dunia imajinasinya.

3. Tahap Operasional Konkret pada Usia 7-11 Tahun

Anak-anak mulai berpikir lebih logis dan konkret, perkembangan kognitif anak ditandai dengan semakin membaiknya pemikiran yang terorganisir dan rasional. Mereka dapat mengurutkan benda berdasarkan ukuran atau warna. 

Tahap ini dimulai ketika anak masuk usia sekolah dasar. Contohnya anak dapat menyelesaikan soal matematika dengan bantuan alat hitung sempoa.

4. Tahap Operasional Forma pada Usia 12 tahun ke Atas

Pada tahap ini, anak mampu berpikir abstrak dan melakukan penalaran dengan lebih baik seperti menunjukkan minat dan kemampuan dalam bidang tulisan, seni, musik, olahraga, dll.

Sedangkan, dalam penelitiannya Cognitive Development yang diterbitkan melalui National Library of Medicine menambahkan beberapa tahap perkembangan kognitif anak 

  • 0-2 Bulan.

  • 2-6 Bulan.

  • 6-12 Bulan.

  • 12-18 Bulan.

  • 18 Bulan-2 Tahun.

  • 2-5 Tahun.

  • 6-12 Tahun.

  • 12 Tahun ke Atas.

Kemampuan kognitif berperan penting dalam memudahkan interaksi dan sosialisasi seseorang. Berikut adalah beberapa peran penting fungsi kognitif yang perlu diketahui oleh orang tua:

  • Proses lebih penting daripada hasil.

  • Sudut pandang dan cara memahami dalam mencapai tujuan juga penting.

  • Materi belajar dipecah menjadi komponen sederhana dan dipelajari terpisah.

  • Setiap murid harus aktif dalam belajar.

  • Proses berpikir kompleks diperlukan saat belajar.

Baca juga: 7 Hal yang Mengancam Tumbuh Kembang Anak! Kenali Berbagai Faktornya

Level Kognitif Anak

Sebelum menyusun soal, guru wajib mempertimbangkan jenjang level kognitif siswa. Level-level ini tersusun secara hierarkis, dimulai dari Level 1 yang paling dasar, yaitu:

  • Level 1: Tingkat kemampuan yang paling rendah, hanya menuntut pemahaman dan pengetahuan. Soal untuk tingkat ini hanya berupa mengingat (C1) dan memahami (C2).

  • Level 2: Tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat 1, menuntut anak untuk dapat menerapkan (C3).

  • Level 3: Tingkatan paling tinggi, menuntut siswa untuk dapat melakukan analisis (C4), evaluasi (C5), dan menciptakan (C6).

Manfaat Perkembangan Kognitif pada Anak

Pertumbuhan kognitif yang baik sangat penting bagi anak di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan kognitif yang kuat dapat membantu anak:

  • Beradaptasi dengan lingkungan: Anak lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan.

  • Belajar dengan efektif: Proses penyerapan informasi baru dan dapat mengembangkan keterampilan.

  • Berinteraksi dengan orang lain: Anak dengan kognitif yang baik cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik.

  • Perhatian: Berfungsi sebagai filter terhadap berbagai rangsangan yang datang, memilih mana yang akan menjadi fokus utama dan mengabaikan yang lainnya. Rangsangan ini bisa berupa suara, aroma, atau visual.

  • Memori: Berkaitan erat dengan tingkat konsentrasi dan fokus. Semakin tinggi tingkat fokus anak, biasanya memori atau daya ingatnya juga semakin baik. Fungsi ini mencerminkan bagaimana informasi masuk ke otak dan bagaimana otak menyimpannya.

  • Kemampuan Berbahasa: Berkaitan dengan kemampuan anak dalam menyusun kata saat berbicara dengan orang lain. 

  • Pengamatan: Anak dapat mengenali dan merasakan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.

Melihat betapa krusialnya perkembangan kognitif anak, RSIA Kemang Medical Care hadir sebagai keluarga untuk membantu para orang tua memahami tahapan perkembangan kognitif anak usia dini.

RSIA Kemang Medical Care dapat menyediakan layanan dan konsultasi yang komprehensif. Melalui stimulasi yang tepat, serta mendeteksi dini adanya potensi keterlambatan atau permasalahan kognitif.

Untuk memudahkan konsultasi, Anda bisa melihat jadwal Dokter RSIA Kemang Medical Care, lalu booking appointment melalui Whatsapp atau menggunakan aplikasi KMC untuk pendaftaran pasien secara online 

Download aplikasinya sekarang dan dapatkan berbagai manfaatnya.

 

 

Sumber: 

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours