post image

Tips Bermain Dengan Anak di Rumah Sakit

Ketika anak dirawat di rumah sakit, tentu ayah-ibu cemas, begitupula dengan anak ayah-ibu. Perasaan cemas, takut, khawatir, sedih adalah perasaan negatif yang berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit. Bagaimana cara ayah-ibu membantu anak mengatasi perasaan tersebut?

Ajaklah anak ayah-ibu bermain. Karena dengan bermain, anak dapat mengeluarkan perasaan/emosinya, misal melalui gambar, musik/lagu. Bermain juga membantu menyenangkan hati anak, apalagi jika anak tertawa, sehingga mengeluarkan hormon endorfin yaitu hormon kebahagiaan. Manfaat hormon ini antara lain: meredakan rasa nyeri, meningkatkan kekebalan tubuh, meredakan stress, sehingga membantu proses penyembuhan anak.

Untuk orangtua yang memiliki bayi, putarkan musik lembut (lullabies) disebelahnya, bawakan mainan dan benda-benda yang familiar bagi anak dari rumah, seperti: boneka, rattle atau mainan dengan musik. Bayi akan sangat senang jika orangtua mengajaknya bermain permainan sederhana, seperti: ciluk-ba (peek a boo). Taukah ayah-ibu bermain ciluk-ba penting dalam perkembangan kognitif anak?

Untuk anak toddler, sediakan mainan yang familiar, bersama-sama mendengarkan musik favorit (bisa dari telfon genggam tanpa menonton sesuatu di layar, juga bukan dari media elektronik berlayar seperti tab/pad), bermain krayon untuk coret-coret kertas.

Untuk anak prasekolah-TK bawakan mainan atau benda-benda yang disukai, seperti: selimut, bantal, baju favorit dan boneka, bacakan buku atau karanglah cerita yang isinya menyenangkan (bukan cerita sedih).

Bagi anak sekolah dasar, bawakan cd musik atau mainan yang disenangi anak, bermain kartu/ular tangga dengan anak, belikan buku cerita menarik untuk dibaca anak. Anak sekolah dasar juga senang menggambar atau menulis, bawakan alat-alat tulis dengan warna-warna cerah untuk meningkatkan semangatnya.

Orangtua dapat mengembangkan ide-ide bermain yang lain, untuk dapat dilakukan bersama anak di rumah sakit. Namun perlu diingat, media elektronik dengan layar (screen media) seperti TV, pad, tablet, tidak disarankan untuk anak usia 3 tahun kebawah dan perlu dibatasi penggunaannya bagi anak usia dini dan anak sekolah. Hal ini akan kita dibahas dalam artikel berikutnya.

Jika, orangtua menyediakan diri dan waktu sepenuhnya untuk bermain dengan anak (fokus pada bermain dengan anak, bukan diselingi dengan hal-hal lain), walau hanya 15 menit, akan sangat berarti bagi perkembangan dan kesehatan anak. Juga bermanfaat bagi orangtua untuk refreshing sejenak melupakan pikiran yang mengganggu.

Ingatlah selalu, dunia anak adalah bermain.

 

dr.Bilantira Sjaflan (Ira), MSi

Konseling Psikoedukasi Anak Usia Dini

Klinik Psikologi RSIA KMC

(Play Therapy International’s Trainee)

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours