HPL adalah singkatan dari Hari Perkiraan Lahir yang akan memberikan tanggal estimasi atau perkiraan kapan seorang ibu hamil akan melahirkan.
Menjelang hari persalinan atau HPL, biasanya ibu hamil akan merasa khawatir, cemas, dan bingung dalam mempersiapkan kelahiran sang buah hati. Salah satu hal yang perlu diputuskan adalah memilih rumah sakit bersalin yang tepat.
Memilih rumah sakit bersalin adalah salah satu keputusan penting yang harus dipertimbangkan dengan baik. Keputusan ini akan sangat mempengaruhi pengalaman persalinan dan kesehatan ibu serta bayi.
Dengan begitu banyak pilihan rumah sakit, tentunya keluarga ingin memastikan bahwa pilihan yang diambil adalah yang terbaik.
Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan, mulai dari:
Fasilitas yang diberikan.
Program persalinan.
Lokasi jangkauan.
Biaya.
Untuk calon ibu, diharuskan memahami bagaimana mekanisme proses melahirkan mulai dari pembukaan awal hingga akhir. Sehingga, bisa membantu jalannya proses persalinan agar lebih lancar, terutama untuk mereka yang memilih persalinan normal.
Tentunya, tidak hanya persalinan normal saja yang bisa dilakukan. Akan tetapi, masih ada beberapa jenis persalinan lainnya yang perlu diketahui oleh ibu hamil, sehingga bisa memilih metode persalinan sesuai kebutuhan.
Persalinan normal adalah proses melahirkan bayi melalui vagina. Ini adalah cara paling alami dan seringkali dipilih oleh banyak ibu karena memiliki beberapa keuntungan, seperti:
Pemulihan lebih cepat.
Risiko komplikasi lebih rendah.
Persalinan caesar adalah prosedur bedah di mana bayi dikeluarkan melalui sayatan pada dinding perut dan rahim. Persalinan ini biasanya dilakukan jika persalinan normal tidak memungkinkan, seperti mengalami:
Plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalur rahim.
Bayi dalam posisi sungsang (bokong atau kaki terlebih dahulu).
Kondisi medis ibu hamil seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.
Bayi terlalu besar sehingga bayi tidak dapat melewati jalur rahim.
Dalam beberapa kasus, persalinan normal mungkin membutuhkan bantuan alat untuk mengeluarkan bayi. Alat yang umum digunakan adalah:
Vakum: Alat seperti cangkir yang digunakan untuk menyedot kepala bayi.
Forsep: Alat seperti penjepit yang digunakan untuk membantu mengeluarkan kepala bayi.
Persalinan di air atau water birth bisa menjadi pilihan karena dianggap lebih nyaman dan alami. Namun, tidak semua ibu hamil bisa melakukan persalinan dengan cara ini.
Kondisi Ideal untuk melakukan Water Birth:
Kehamilan sehat: Ibu hamil harus dalam kondisi sehat tanpa komplikasi seperti diabetes, tekanan darah tinggi (pre-eklampsia), atau infeksi dan tidak ada riwayat persalinan bermasalah sebelumnya.
Usia kehamilan cukup: Umumnya, water birth dilakukan setelah usia kehamilan memasuki 37 minggu.
Posisi bayi: Posisi bayi harus normal kepala di bawah dan tidak ada masalah dengan tali pusar.
Fasilitas yang memadai: Rumah sakit atau tempat bersalin harus memiliki fasilitas water birth yang lengkap dan steril.
Air hangat dipercaya dapat membantu ibu lebih rileks dan mengurangi rasa sakit selama kontraksi. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan.
Pengurangan rasa sakit: Air hangat membantu merelaksasi otot-otot dan mengurangi persepsi nyeri.
Peningkatan mobilitas: Ibu lebih bebas bergerak di dalam air, yang dapat membantu proses persalinan.
Meskipun banyak manfaatnya, water birth juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, seperti:
Infeksi: Jika kebersihan air tidak terjaga, risiko infeksi pada ibu dan bayi bisa meningkat.
Meningkat suhu tubuh bayi: Bayi yang baru lahir perlu dipantau suhu tubuhnya agar tidak terlalu dingin.
Kerusakan tali pusar: Ada risiko tali pusat bisa terlilit atau putus saat proses persalinan.
Proses merangsang kontraksi rahim untuk memulai atau mempercepat persalinan. Biasanya dilakukan jika ada indikasi medis seperti kehamilan lewat waktu atau kondisi medis ibu yang memburuk. Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan, yaitu:
Mencegah komplikasi: Induksi dapat mencegah komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau bayi jika kehamilan terus berlanjut.
Melahirkan pada waktu yang direncanakan: Induksi memungkinkan ibu untuk melahirkan pada waktu yang lebih terencana, terutama jika ada alasan medis.
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu (prematur) atau setelah 42 minggu (postmatur) yang membutuhkan penanganan segera untuk keselamatan ibu dan calon bayi.
VBAC adalah singkatan dari Vaginal Birth After Cesarean. Dalam bahasa Indonesia, ini berarti melahirkan secara normal melalui vagina setelah sebelumnya pernah melahirkan dengan operasi caesar.
Jadi, ini adalah upaya untuk memberikan kesempatan bagi ibu yang pernah melahirkan dengan operasi caesar untuk bisa melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya.
Ada beberapa manfaat VBAC, mulai dari:
Merasakan persalinan normal.
Pemulihan lebih cepat.
Risiko komplikasi yang lebih rendah.
Namun, tidak semua ibu yang pernah melahirkan dengan operasi caesar bisa melakukan VBAC. Ada beberapa kondisi yang perlu dipenuhi agar VBAC bisa dilakukan antara lain:
Bekas sayatan harus berupa sayatan horizontal di bagian bawah rahim.
Jarak antara persalinan caesar sebelumnya dengan kehamilan saat ini idealnya, berjarak minimal 2 tahun.
Hanya pernah menjalani satu kali operasi caesar.
Tidak ada faktor risiko lain yang dapat menghambat persalinan normal.
Pilihan jenis persalinan sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Kondisi kesehatan ibu dan bayi: Kondisi medis ibu dan bayi akan sangat mempengaruhi pilihan persalinan.
Usia kehamilan: Kehamilan yang terlalu muda atau terlalu tua dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Posisi bayi: Posisi bayi dalam rahim dapat mempengaruhi jenis persalinan yang dilakukan.
Kondisi kesehatan ibu dan janin: Ibu hamil berhak memilih jenis persalinan yang paling sesuai dengan keinginannya, setelah berkonsultasi dengan dokter.
Cara menghitung usia kandungan adalah dengan menambahkan 7 hari pada tanggal HPHT dan 9 bulan pada HPHT. Saat melakukan pemeriksaan kandungan, dokter kandungan akan menjelaskan hal ini dengan rinci.
Perlu diketahui bahwa HPL merupakan estimasi perhitungan waktu yang mana bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat dari hari HPL yang sudah dihitung. Bisa 3 minggu lebih cepat atau 2 minggu lebih lambat dari HPL.
Tanda-tanda saat sudah mau melahirkan bisa dilihat dari ciri:
Adanya kontraksi.
Pecahnya ketuban.
Mucus plug.
Perubahan posisi bayi.
Nyeri punggung.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2024 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan, setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar.
Pemerintah Daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar kuantitas dan standar kualitas.
1. Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal, dengan ketentuan:
Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam.
Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari.
Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.
2. Standar kualitas:
Pelayanan neonatal esensial saat lahir (0-6 jam). Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi:
Pemotongan dan perawatan tali pusar.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Injeksi vitamin K1.
Pemberian salep/tetes mata antibiotik.
Pemberian imunisasi (injeksi vaksin hepatitis B0).
Pelayanan neonatal esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari). Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi:
Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif.
Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM.
Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasyankes atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1.
Imunisasi hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong Tenaga Kesehatan.
Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.
Setiap ibu hamil wajib mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar kuantitas dan kualitas. Standar kuantitas adalah kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K6) dengan ketentuan:
Satu kali pada trimester pertama.
Dua kali pada trimester kedua.
Tiga kali pada trimester ketiga.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan oleh Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dan paling sedikit 2 (dua) kali oleh dokter atau dokter spesialis obstetri dan ginekologi pada trimester pertama dan ketiga.
Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T dan pelayanan ultrasonografi. Adapun 10 T meliputi:
Pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Pengukuran tekanan darah.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
Menentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
Skrining status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi Tetanus Difteri (Td) bila diperlukan.
Pemberian tablet tambah darah setiap hari selama masa kehamilan.
Tes laboratorium.
Tata laksana/penanganan kasus.
Temu wicara (konseling).
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir merupakan pelayanan kesehatan esensial yang bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan ibu dimulai dari pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil termasuk pemeriksaan kehamilan (antenatal care), persalinan, sampai setelah melahirkan.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilaksanakan melalui:
Pelayanan kesehatan neonatal esensial.
Skrining bayi baru lahir termasuk skrining hipotiroid kongenital.
Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi.
Sedangkan, pelayanan kesehatan masa sebelum hamil meliputi:
Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi.
Pelayanan konseling.
Pelayanan skrining kesehatan (anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang).
Pemberian imunisasi.
Pemberian suplemen gizi.
Pelayanan medis atau kesehatan lainnya.
RSIA Kemang Medical Care adalah rumah sakit khusus ibu dan anak yang telah dipercaya menjadi mitra kesehatan keluarga sejak tahun 2009. Rumah sakit kami memiliki banyak keunggulan mulai dari:
Emergency 24 Jam.
Dokter dan petugas medis profesional.
Layanan unggulan komprehensif.
Pelayanan berdasarkan prinsip patient safety.
Salah satu layanan unggulan yang kami berikan yaitu Private Maternity Care. Layanan ini akan menempatkan ibu dan bayi di ruang khusus yang memiliki privasi.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pihak keluarga dan kolega yang akan datang, sehingga pasien akan mendapatkan observasi, persalinan, dan perawatan pasca persalinan hingga proses administrasi saat pulang masih dalam ruang yang sama.
RSIA Kemang Medical Care juga memiliki ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang mana dikhususkan sebagai ruangan perawatan intensif untuk bayi baru lahir hingga 28 hari ke depan untuk:
Mendapatkan terapi oksigen.
Mendapatkan terapi intravena.
Pemberian makanan melalui alat.
NICU RSIA Kemang Medical Care menyediakan perawatan intensif untuk bayi baru lahir yang membutuhkan bantuan medis khusus.
Perawatan yang diberikan meliputi tiga tingkat, mulai dari perawatan dasar hingga perawatan kompleks.
Beberapa contoh perawatan yang diberikan adalah terapi ventilator, transfusi darah, perawatan bayi prematur, penanganan kasus bedah, terapi musik, dan perawatan khusus untuk bayi dengan kondisi risiko tinggi.
Keunggulan menggunakan layanan Private Maternity Care:
Mengutamakan prinsip patient safety.
Privasi pasien lebih terjaga.
Tidak perlu berpindah-pindah ruangan.
Proses persalinan di ruangan lebih nyaman.
Ruangan nyaman bagi penunggu pasien selama observasi hingga persalinan.
Kriteria pasien yang dapat menjalani program Private Maternity Care:
Pasien yang tidak memiliki risiko tinggi.
Pasien dengan persalinan normal tanpa komplikasi kehamilan.
RSIA Kemang Medical Care menyediakan ruangan Private Maternity Care dengan tipe Kamar Suite 1, Kamar Suite 2, & Kamar VVIP.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami:
Gawat Darurat (+62) 217 - 883 8868.
Telp (+62) 212 - 754 5454.
Fax (+62) 217 - 884 3548.
Email info@rsiakemang.id.
Referensi:
https://regulasi.bkpk.kemkes.go.id/detail/67e50ace-1eac-433d-bcb1-125036fecc21/unduh/. Diakses 3 Desember 2024.
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9675-pregnancy-types-of-delivery. Diakses 3 Desember 2024.
https://www.uhd.nhs.uk/services/maternity/poole/types-of-birth. Diakses 3 Desember 2024.
https://p2p.kemkes.go.id/permenkes-6-tahun-2024-spm-bidang-kesehatan/. Diakses 3 Desember 2024.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2024 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN