• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Mengenal Berbagai Tahapan Perkembangan Bahasa pada Anak

Bahasa adalah jembatan yang menghubungkan pikiran dan emosi. Bagi anak-anak, celotehan tanpa arti hingga percakapan yang dilontarkan bisa menjadi tanda keingintahuannya terhadap dunia. 

Sebagai orang tua, tentu kita akan sangat senang melihat anak mulai aktif berbicara dan merespon apa yang dikatakannya.

Namun, dibalik itu semua, proses perkembangan bahasa pada anak tidak sama. Ada anak yang sejak usia dini sudah terlihat aktif berbicara dan ada juga yang mengalami gangguan bicara atau speech delay.

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia keterlambatan bicara pada anak, adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam mengembangkan kemampuan bicara dan bahasa dibandingkan dengan anak seusianya mulai dari mengucapkan kata-kata, merangkai kalimat, atau memahami apa yang orang lain katakan. 

Tanda-tanda speech delay:

  • Tidak bisa mengoceh pada usia 12 bulan.

  • Tidak mengucapkan kata-kata tunggal pada usia 18 bulan.

  • Tidak merangkai kalimat pendek pada usia 3 tahun.

  • Kesulitan mengikuti instruksi.

  • Pelafalan dan artikulasi yang buruk.

Memahami tahapan perkembangan bahasa anak adalah kunci untuk mendukung potensi komunikasi mereka secara optimal. 

Berikut ini tahapan perkembangan bahasa anak sejak usia dini yang sebaiknya diketahui.

1. Masa Pralinguistik (0-1 Tahun)

Sebelum mengucapkan kata pertama, bayi telah aktif menyerap dan memproses suara di sekitarnya. Fase pralinguistik adalah periode persiapan yang krusial.

  • Usia 0-3 Bulan: Bayi merespons suara keras dengan terkejut dan mulai mengenali suara ibu atau pengasuh utama. Biasanya, bayi berkomunikasi melalui cara menangis untuk menyampaikan kebutuhan yang berbeda. 

  • Usia 4-6 Bulan: Bayi mulai mengeluarkan suara-suara seperti mengoceh (babbling) dengan mengulang suku kata seperti "ma-ma" atau "da-da". Ini adalah latihan penting bagi perkembangan alat bicara mereka. Penelitian dari University of Cambridge menunjukkan bahwa variasi dalam ocehan bayi berkorelasi dengan perkembangan kosakata di kemudian hari.

  • Usia 7-12 Bulan: Ocehan bayi semakin bervariasi dan mulai meniru intonasi serta ritme bicara orang dewasa. Mereka mulai memahami beberapa kata sederhana yang sering didengar, terutama yang berkaitan dengan rutinitas sehari-hari seperti "mama", "papa", atau "tidak".

2. Masa Linguistik Awal (1-3 Tahun)

Kata pertama menjadi tonggak penting dalam perkembangan bahasa anak. Fase linguistik awal ditandai dengan peningkatan kosakata yang pesat dan pembentukan kalimat-kalimat sederhana yang sering diucapkan.

  • Usia 12-18 Bulan: Anak mulai mengucapkan kata pertama mereka, yang biasanya berupa kata benda konkret yang sering mereka lihat atau dengar. Kosakata mereka berkembang secara bertahap. 

  • Usia 18-24 Bulan: Dalam tahap ini, perkembangan penyerapan informasi pada anak sangat cepat dan mulai menggabungkan dua kata untuk membentuk kalimat sederhana, seperti mama papa

  • Usia 2-3 Tahun: Anak mulai menggunakan kalimat yang lebih panjang serta menunjukkan keingintahuan dari apa yang dilihat, didengar, hingga dirasakan melalui panca inderanya.

Baca juga: Anakku Usia 2 Tahun Kok Belum Bisa Ngomong?

3. Masa Perkembangan Tata Bahasa (3-5 Tahun)

Pada usia prasekolah, anak mulai menguasai tata bahasa dasar serta mampu menyusun kalimat yang lebih panjang dan kompleks, menggunakan berbagai jenis kata, dan memahami konsep waktu dan jumlah.

  • Usia 3-4 Tahun: Anak mulai menggunakan kalimat dengan tiga hingga lima kata. Mereka mulai memahami dan menggunakan kata depan (di, ke, dari), kata penghubung (dan, tetapi), dan bentuk jamak. 

  • Usia 4-5 Tahun: Anak mampu menggunakan kalimat yang lebih kompleks dengan tata bahasa yang semakin akurat. Mereka memahami dan menggunakan berbagai jenis kalimat (pernyataan, pertanyaan, perintah). Mereka juga mulai memahami konsep waktu (kemarin, besok) dan jumlah (lebih banyak, lebih sedikit).

4. Masa Perkembangan Lanjutan (5-8 Tahun)

Memasuki usia sekolah, perkembangan bahasa anak semakin matang untuk bisa menguasai bahasa dasar dan mulai memahami bahasa yang lebih kompleks.

  • Usia 5-6 Tahun: Anak memiliki kosakata yang luas dan mampu menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan, seperti bertanya, menjelaskan, dan bercerita dengan lebih detail.

  • Usia 6-8 Tahun: Anak semakin mahir dalam menggunakan tata bahasa yang kompleks dan memahami struktur kalimat yang rumit. Kemampuan mereka dalam bercerita dan berdiskusi semakin berkembang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Faktor Bawaan: Setiap anak memiliki potensi bawaan yang berbeda dalam pemerolehan bahasa.

  • Lingkungan: Paparan bahasa yang kaya dan interaksi verbal yang sering dengan orang dewasa sangat penting.

  • Stimulasi: Kegiatan seperti membacakan buku, bernyanyi, dan bermain peran dapat menstimulasi perkembangan bahasa.

  • Kesehatan: Gangguan pendengaran atau perkembangan lainnya dapat mempengaruhi perkembangan bahasa.

Data dari Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2023 menunjukkan, sekitar 5 sampai 8 dari 100 anak prasekolah di Indonesia mengalami telat bicara. 

Penelitian terbaru oleh Mardiah dan Ismet (2021) menemukan angka telat bicara pada anak prasekolah di Indonesia jauh lebih tinggi, yaitu sekitar 42,5%. 

Baca juga: Gangguan Tumbuh Kembang Anak - Kenali Ciri, Jenis, dan Penyebabnya

Kenapa Anak Terlambat Bicara?

Keterlambatan bicara bisa disebabkan oleh masalah pendengaran, gangguan otak (seperti keterbelakangan mental, gangguan bahasa spesifik), autisme, atau masalah pada mulut yang membuat anak sulit mengucapkan kata (gangguan artikulasi). 

Dokter perlu memeriksa dengan teliti untuk mencari tahu penyebabnya, dan mungkin melibatkan dokter THT serta psikolog atau psikiater anak.

Kapan Harus ke Dokter?

Mengenali keterlambatan bicara sejak dini penting agar penanganan yang diberikan bisa memaksimalkan kemampuan bicara dan bahasa anak.

Jika Anda melihat ciri-ciri keterlambatan bicara, segera konsultasikan dengan Dokter Tumbuh Kembang RSIA Kemang Medical Care

Tim dokter kami secara aktif berperan dalam melakukan skrining dan evaluasi perkembangan anak secara keseluruhan melalui layanan terapi wicara ataupun Optimum Child Growth and Development Program.

 

Bagi yang ingin melakukan pendaftaran online, silahkan klik link berikut ini.

Download aplikasi RSIA Kemang Medical Care sekarang!

 

 

Sumber: 

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours