Masa pertumbuhan di usia 0-6 tahun merupakan tahap penting dalam pembentukan kecerdasan anak sehingga disebut sebagai golden age atau masa keemasan anak.
Melalui stimulasi yang tepat sejak usia dini bisa membuat anak menjadi lebih sehat dan cerdas. Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
Genetik yang diturunkan dari orang tua.
Lingkungan fisik, sosial, dan budaya.
Asupan nutrisi yang cukup
Stimulasi dari orang tua dan lingkungan.
Untuk melakukannya, para orang tua perlu memahami bagaimana karakteristik perkembangan anaknya sendiri. Hal ini merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Selama masa pertumbuhan, anak akan mengalami perubahan yang signifikan. Dilansir dari situs Studyonline.ecu.edu.au, ada beberapa aspek perkembangan yang akan terjadi mulai dari:
Perkembangan kognitif: Dapat mencakup kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Pada anak usia dini, perkembangan kognitif sangat cepat dan ditandai dengan rasa ingin tahu yang besar. Permainan yang melibatkan pemecahan masalah, seperti puzzle, dapat membantu merangsang daya pikir anak.
Perkembangan sosial dan emosional: Anak-anak mulai mengenali berbagai macam emosi, seperti senang, sedih, marah, dan takut serta belajar mengatur emosi dan perilaku. Pada usia dini, anak-anak mulai belajar tentang berbagi, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan teman seusianya.
Perkembangan bicara dan bahasa: Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, memahami kata dan frasa, serta mampu merangkai kalimat sederhana.
Pengembangan keterampilan motorik kasar: Aktivitas fisik yang melibatkan otot besar tubuh untuk berlari, melompat, dan bermain bola untuk mengembangkan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Pengembangan keterampilan motorik halus: Melibatkan otot kecil, seperti menggenggam pensil, menggambar, dan mewarnai.
Oleh karena itu, para orang tua, pengasuh anak, guru PAUD, serta guru TK perlu menyadari beberapa karakteristik perkembangan anak usia dini untuk memberikan metode pendidikan, pengasuhan, dan pengajaran yang sesuai.
Berikut ini berbagai karakteristik perkembangan anak yang bisa dipantau.
Tidak ada anak yang benar-benar sama dalam ciri-ciri, minat, bakat, kesukaan, gaya belajar, dan latar belakang keluarganya.
Dengan adanya ciri khas inilah yang akan membuat anak memiliki karakter yang kuat atau lemah yang membedakannya dengan anak seusianya.
Sebagai orang tua, keunikan ini bisa menjadi kelebihan anak dan bisa terus dikembangkan melalui hobi atau kebiasaan yang dibangun.
Apabila anak Anda memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sehingga sering bertanya tentang apa pun, itu artinya anak memiliki keinginan besar untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitar mereka.
Anak-anak sangat tertarik dengan hal-hal baru yang mereka lihat, dengar, atau rasakan dan membuatnya sering bertanya atau mencoba melakukan hal baru, seperti suka lepas-pasang mainan untuk melihat bagaimana cara kerjanya.
Orang tua dan guru sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan baik dan benar karena akan membentuk dasar pengetahuan anak.
Anak-anak memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berimajinasi dan berfantasi. Aktivitas otak kanan berperan membuat anak memiliki visualisasi yang baik
Mereka sering menggunakan benda-benda di sekitar mereka sebagai alat bermain. Sehingga, ketika bermain dengan daya imajinasinya itu akan menghasilkan kreativitas baru yang sebaiknya dipahami dan didukung oleh orang tua.
Baca juga: Tabel Tumbuh Kembang Anak - Indikator, Faktor, dan Stimulasi yang Diberikan
Anak-anak cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang mereka sendiri. Mereka mungkin terlihat memaksakan kehendak mereka dan kesulitan memahami sudut pandang orang lain yang membuat bahwa benda yang mereka lihat atau inginkan adalah milik mereka.
Akibatnya, anak sering menangis jika menginginkan sesuatu atau merebut benda dari anak lain. Ini adalah tahap normal dalam perkembangan kognitif mereka. Namun, seiring bertambahnya usia, sikap ini akan berkurang jika mendapatkan stimulasi yang baik.
Anak-anak suka mencontoh apa yang mereka lihat di lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan orang dewasa di sekitar anak untuk memberikan contoh-contoh positif agar anak tumbuh mengikuti apa yang dilihatnya.
Anak usia dini cenderung bersikap apa adanya dan menunjukkan perasaan serta pikiran mereka secara langsung tanpa berpura-pura. Mereka bereaksi secara spontan terhadap berbagai situasi yang dihadapi sehingga perkataannya adalah hal yang jujur.
Anak usia dini cenderung kurang pertimbangan dalam melakukan segala sesuatu dan melakukan hal tersebut secara spontan yang memungkinkan membuatnya cedera atau luka.
Anak-anak selalu aktif bergerak dan energik seolah tidak pernah kehabisan tenaga. Pada usia ini, anak kecil senang bergerak, berlari, melompat, dan melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya sehingga orang tua harus selalu memantau dan mewaspadai setiap hal yang akan dilakukannya.
Karakteristik anak usia dini yaitu suka berpetualang dan menjelajahi berbagai tempat serta lingkungan di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan rasa penasaran dan keingintahuan mereka yang besar.
Meskipun anak-anak suka bergerak dan bersemangat, mereka juga mudah frustasi, bosan, dan putus asa jika menghadapi hal yang sulit.
Oleh karena itu, mereka sering meninggalkan mainan yang belum dikuasainya, lalu meminta mainan baru atau minta orang tua yang melakukannya.
Baca juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak usia dini sulit untuk diam dalam waktu lama dan sulit untuk memperhatikan sesuatu dengan tenang karena mudah teralihkan perhatiannya pada hal lain.
Pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap tumbuh kembang anak.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kualitas pengasuhan yang baik akan berdampak positif pada berbagai aspek perkembangan anak, mulai dari kognitif, sosial-emosional, hingga fisik.
Berdasarkan data dari situs BPS mengenai Profil Anak Usia Dini tahun 2023, hampir sebagian besar waktu yang dihabiskan anak bersama orang tuanya yaitu:
Makan bersama.
Mengobrol atau bincang-bincang.
Nonton tv.
Bermain, liburan, hingga olahraga bersama.
Sedangkan, persentase untuk belajar menempati persentase yang lebih kecil.
Pemerintah Indonesia sangat menyadari pentingnya pendidikan anak usia dini. Hal ini dibuktikan dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI).
Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dalam pengembangan PAUD di Indonesia agar bisa memberikan pengajaran pada anak seusianya dengan optimal.
Jangan biarkan tumbuh kembang si kecil terhambat! Percayakan pada Optimum Child Growth and Development Program (Klinik Tumbuh Kembang Anak) di RSIA Kemang Medical Care.
Kami memberikan dukungan komprehensif bagi tumbuh kembang optimal buah hati Anda dengan memberikan stimulasi kognitif hingga sosial emosional anak melalui pendekatan yang holistik dan menyenangkan, Tim Dokter Tumbuh Kembang RSIA Kemang Medical Care siap membantu anak Anda mendapatkan tumbuh kembang optimal.
Konsultasi sekarang di sini atau hubungi bagian pendaftaran kami untuk jadwal appointment.
Sumber:
https://paudpedia.kemdikbud.go.id/komunitas-pembelajar/warga-inovatif/kenali-karakteristik-khas-anak-usia-dini?ref=MjAyMTAyMTYwNTA4MDQtMzcxYTU5MmM=&ix=My1jMzJlNmI1OQ=. Diakses 25 Mei 2025.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dokumen/Karakteristik%20Bayi%20Balita%20dan%20Anak%20Pra%20Sekolah_rev%20(1).pdf. Diakses 25 Mei 2025.
https://studyonline.ecu.edu.au/blog/early-childhood-development-what-happens-first-eight-years. Diakses 25 Mei 2025.
https://tirto.id/karakteristik-perkembangan-anak-usia-dini-dari-0-6-tahun-gMPM. Diakses 25 Mei 2025.
https://www.bps.go.id/id/publication/2023/12/12/e9b0a9a0adcffefb137e0d0d/profil-anak-usia-dini-2023.html. Diakses 25 Mei 2025.