• 021-7883886

    Please feel free to contact our friendly reception staff with any general or medical enquiry.

post image

Antenatal Care untuk Kesehatan Ibu dan Janin - Pengertian, Manfaat, dan Prosedur Kunjungannya

Antenatal care (ANC) atau yang dikenal sebagai pelayanan kesehatan ibu hamil adalah serangkaian tindakan medis dan pendampingan yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional kepada ibu hamil untuk memastikan kehamilan berjalan sehat dan aman. 

Tujuan  Antenatal care adalah untuk memantau perkembangan kehamilan, mencegah, dan menangani potensi komplikasi selama kehamilan, edukasi kesehatan, dan konseling untuk memastikan ibu dan janin berada dalam kondisi yang sehat. 

Layanan ini bukan sekedar pemeriksaan rutin, tetapi sebuah pendekatan holistik yang mencakup pemantauan kesehatan ibu dan janin, deteksi dini masalah kesehatan, serta edukasi untuk mendukung kehamilan yang optimal. 

Di Indonesia, Antenatal care menjadi salah satu pilar utama dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), yang masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan nasional.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan angka kematian ibu di Indonesia, dari 4.005 kasus pada tahun 2022 menjadi 4.129 kasus pada tahun 2023.

Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia menargetkan cakupan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) sebesar 95%, meskipun pada tahun 2023 angka tersebut baru mencapai 92%. 

Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes), standar minimal Antenatal care (ANC) dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu:

  • 1 kali pada trimester pertama (0-13 minggu).

  • 1 kali pada trimester kedua (14-28 minggu).

  • 2 kali pada trimester ketiga (29-36 minggu).

Kunjungan antenatal care pertama melibatkan pemeriksaan komprehensif untuk kesehatan ibu hamil. Ini meliputi skrining fisik dan mental guna deteksi dini penyakit kronis seperti hiperemesis gravidarum, epilepsi, kelainan jantung, serta autoimun.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi kehamilan, misalnya hepatitis, sifilis, HIV, dan malaria. 

Pemeriksaan ini juga mencakup status pemberian Multiple Micronutrient Tablet (MMT) dan Tetanus Toxoid, ditambah tes lanjutan berdasarkan kondisi klinis.

Manfaat Antenatal Care

Berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan RI, Antenatal care  memiliki fungsi untuk:

1. Pemantauan Perkembangan Kehamilan

Antenatal care memungkinkan tenaga kesehatan untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu secara berkala. 

Pemeriksaan seperti pengukuran tinggi fundus uteri, detak jantung janin, dan ultrasonografi (USG) membantu memastikan pertumbuhan janin sesuai usia gestasi. 

Dengan deteksi dini dokter bisa segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko bagi ibu dan janin

2. Deteksi Dini dan Penanganan Komplikasi

Salah satu tujuan utama Antenatal care adalah mendeteksi risiko atau komplikasi kehamilan melalui serangkaian cek lab untuk mendeteksi masalah preeklampsia, diabetes gestasional, anemia, risiko bayi berat lahir rendah (BBLR), dan komplikasi persalinan. 

Untuk ibu, pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, lingkar lengan atas , tes urine, dan tes darah. 

Untuk janin, pemantauan dilakukan melalui pemeriksaan tinggi fundus uteri, auskultasi denyut jantung janin, dan pemeriksaan USG.

3. Memberikan Edukasi

Tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang nutrisi ibu hamil seperti asam folat dan zat besi, tanda-tanda bahaya kehamilan, persiapan persalinan, mengelola rasa sakit saat pembukaan, hingga persiapan menyusui dan perawatan bayi baru lahir.

Program kelas ibu hamil (KIH), yang didukung oleh Kementerian Kesehatan RI, menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan dan proses melahirkan. 

Edukasi ini membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempersiapkan orang tua baru menghadapi tantangan pasca-persalinan.

4. Persiapan Persalinan dan Masa Nifas

Skrining Antenatal care membantu mempersiapkan ibu untuk persalinan yang aman dan masa nifas yang sehat. 

Para ibu hamil bisa melakukan konseling dengan Dokter Obstetri dan Ginekologi tentang rencana persalinan, pemberian ASI eksklusif, perawatan yang dibutuhkan, serta rekomendasi pemilihan rumah sakit.

Baca juga: 5 Perlengkapan Wajib Bayi Baru Lahir dan Ibu Melahirkan yang Harus Dibawa ke Rumah Sakit

5. Dukungan Kesehatan Mental dan Sosial

Stres atau kecemasan selama kehamilan dapat berdampak negatif pada ibu dan janin. Oleh karena itu, melalui konseling psikologis dan dukungan sosial menjadi bagian dari fokus perhatian pada ibu hamil.

Tim dokter  dapat membantu mengidentifikasi tanda-tanda depresi atau kecemasan selama kehamilan, dan memberikan rujukan yang tepat jika diperlukan.

Risiko Mengabaikan Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Mengabaikan pemeriksaan kehamilan rutin membawa berbagai risiko serius yang bisa membahayakan ibu dan bayi, seperti:

1. Keterlambatan Deteksi Dini yang Menyebabkan Komplikasi

Tanpa pemeriksaan teratur, masalah atau gangguan pada kehamilan tidak akan terdeteksi sejak awal.

Ketika masalah ini terdeteksi terlambat, penanganannya menjadi lebih sulit dan resikonya lebih tinggi.

2. Peningkatan Risiko Kematian Ibu dan Bayi

Komplikasi yang tidak terdiagnosis dan tidak tertangani dengan cepat dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu dan bayi. 

3. Kondisi Berbahaya Tidak Terdeteksi

Banyak kondisi berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah atau ditangani jika terdeteksi lebih awal. Contohnya, infeksi tertentu yang bisa membahayakan janin, atau posisi bayi yang tidak normal yang memerlukan intervensi khusus. 

Tanpa pemeriksaan, kondisi ini akan terlewatkan dan berpotensi menimbulkan konsekuensi fatal.

Baca juga: Tipe-Tipe Kamar Rumah Sakit untuk Rawat Inap di RSIA Kemang Medical Care - Manfaat dan Persyaratannya

Di mana Bisa Melakukan Pemeriksaan Kehamilan?

Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit oleh tenaga kesehatan, antara lain bidan, perawat, dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (dokter kandungan). 

Berdasarkan data dari Ayo Sehat - Kementerian Kesehatan RI, pemeriksaan antenatal meliputi: 

1. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan

  • Memantau berat badan untuk deteksi gangguan pertumbuhan janin.

  • Mengukur tinggi badan untuk identifikasi risiko melahirkan, seperti CPD (tinggi <145 cm).

2. Pengukuran Tekanan Darah

  • Mencegah risiko hipertensi (>140/90 mmHg) yang dapat menyebabkan eklamsia, berbahaya bagi ibu dan janin.

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)

  • Dilakukan sekali di trimester pertama untuk menilai status gizi.

  • LILA <23,5 cm berisiko KEK, meningkatkan peluang bayi BBLR.

4. Pengukuran Tinggi Rahim

  • Memperkirakan perkembangan janin dengan mengukur jarak tulang panggul ke puncak perut.

5. Pemeriksaan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

  • Mendeteksi kelainan letak janin atau masalah lain, dilakukan menjelang persalinan.

6. Skrining Status Imunisasi Tetanus

  • Mengetahui status imunisasi dan memberikan vaksin tetanus untuk mencegah infeksi.

7. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

  • Mengandung 60 mg zat besi dan 400 µg asam folat, diminum harian untuk cegah anemia.

8. Pemeriksaan Laboratorium

  • Meliputi kadar hemoglobin, pemeriksaan darah, protein urin, dan USG sesuai kondisi.

9. Tata Laksana Khusus

  • Penanganan atau rujukan ke ahli jika ditemukan masalah kehamilan.

10. Konseling

  • Memberikan informasi kesehatan ibu dan janin serta langkah untuk kehamilan sehat.

Baca juga: Mengenal Jenis Pemeriksaan Head to Toe pada Ibu Hamil

Tahap Pemeriksaan Antenatal Care 

Berikut ini panduan secara umum melakukan pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan terdekat.

  1. Kunjungan Pertama:

    • Registrasi: Daftar di fasilitas kesehatan (Puskesmas/rumah sakit).

    • Anamnesis: Riwayat kesehatan, penyakit keluarga, haid, persalinan, dan KB.

    • Pemeriksaan Fisik: Berat badan, tinggi badan, tekanan darah, LILA, tinggi fundus uteri, posisi janin, denyut jantung janin.

    • Imunisasi Tetanus: Cegah tetanus ibu dan bayi.

    • Pemberian Tablet Zat Besi: Cegah anemia.

    • Tes Laboratorium: Cek hemoglobin, golongan darah, infeksi, dan protein urin.

  2. Kunjungan Rutin:

    • Jadwal: Tiap 4 minggu (trimester 1), tiap 2 minggu (28-36 minggu), tiap minggu (36-40 minggu).

    • Pemeriksaan: Berat badan, tekanan darah, denyut jantung janin, pemberian tablet zat besi, konseling kehamilan.

  3. Kunjungan Khusus:

    • Dilakukan jika ada keluhan, seperti tanda persalinan prematur, perdarahan, atau penyakit penyerta.

  4. Persiapan Melahirkan:

    • Edukasi di trimester 3 tentang tempat/jenis persalinan dan perawatan bayi.

    • Pemeriksaan panggul dan USG untuk kondisi melahirkan yang aman.

  5. Rujukan:

    • Rujukan ke fasilitas kesehatan akan diberikan  jika ada masalah yang membutuhkan penanganan medis segera. Jika tidak, maka semua berjalan normal dan tidak ada masalah pada ibu dan janin.

Baca juga: Mengenal Jenis Persalinan untuk Ibu Hamil serta Faktor yang Mempengaruhinya

Jadi, menyadari betapa pentingnya ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di fasilitas kesehatan terdekat adalah kunci untuk memastikan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman.

RSIA Kemang Medical Care menyediakan layanan dan fasilitas lengkap bagi ibu hamil, melalui poliklinik kandungan dan Dokter Kandungan yang berpengalaman, kami siap memberikan layanan edukasi dan pemeriksaan yang menyeluruh dan transparan.

Daftar di sini untuk cek kandungan rutin, termasuk antenatal care untuk melakukan skrining masalah kehamilan sejak dini untuk memastikan ada atau tidaknya masalah kesehatan kehamilan.

 

 

 

Sumber:

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240125/3444846/utamakan-keselamatan-ibu/#:~:text=Di%20Indonesia%2C%20berdasarkan%20data%20Maternal,tahun%202023%20meningkat%20menjadi%204.129. Diakses 11 Juni 2025.

  • https://rsabhk.co.id/artikel-kesehatan/pentingnya-antenatal-care-pada-ibu-hamil/. Diakses 11 Juni 2025.

  • https://dinkes.banjarmasinkota.go.id/2023/04/mengenal-pentingnya-antenatal-care-bagi.html. Diakses 11 Juni 2025.

  • https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan. Diakses 11 Juni 2025.

Share
Untitled-1
WhatsApp Appointment
search-icon-white (1)
Find a Doctor
Untitled-1
Mobile Apps
Untitled-1
Emergency 24 Hours